Dark/Light Mode

Meraih Berkah Bulan Sya`ban (1)

Membangun Pangkalan Pendaratan Ramadhan

Senin, 12 Februari 2024 05:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam tradisi Islam, terutama dari kaum Sunni dan Syi’ah, bulan Rajab dan Sya’ban dianggap sebagai pang­kalan pendaratan bulan suci Ramadhan. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan doa yang sebaiknya selalu dibaca pada bulan Rajan dan bulan Sya’ban ialah: Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa balligna Ramadhan (Ya Allah berkahilah bulan Rajab dan Sya’ban kami dan sampaikanlah (umur) kami pada bulan Ramadhan).

Baca juga : Menjadi Pencinta Sejati Alam Semesta

Ada lagi sejumlah Riwayat yang mengistimewakan ketiga bulan ini, yakni Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Dalam hadis-hadis tersebut seolah-olah dianggap keduua bulan sebelumnya sebagai pangkalan bulan suci Ramadhan yang Istimewa itu sudah harus disiapkan. Orang yang tidak menyiapkan pangkalan pendaratan Ramadhan pada dua bulan sebelumnya dikhawatirkan tidak bisa mendapatkan limpahan berkah bulan suci Ramadhan. Ini artinya sudah terlambat kita menjemput Ramadhan jika membiarkan kedua bulan sebelumnya berlalu tanpa menyiapkan diri untuk meraih keutamaan Ramadhan.

Baca juga : Memahami Dalil-dalil Lingkungan Hidup: Jangan Memandang Enteng Barang Bekas!

Dalam tradisi Islam, jika bulan Rajab sudah tiba, kita seba­gai umat Islam sudah diminta melakukan beberapa hal seagai bagian untuk mempersiapkan diri menjemput tamu agung kita bulan suci Ramadhan. Hal-hal yang dianjurkan dan betul-betul pernah diamalkan para orang tua kita terdahulu atas seruan para ulama penuh tawadhu dan muru`ah ­antara lain meninggalkan seluruh dosa-dosa langganan yang selama ini sulit dihentikan, mulai dosa-dosa kecil seperti menghiasi percaapan dengan kebohongan dan bisu untuk menyampaikan kebenaran, mata yang masih terus jelalatan menyaksikan obyek-obyek yang terlarang, membiarkan telinga dipadati dengan gosip dan gurauan yang menyesatkan, kepala masih dipenuhi dengan pikiran-pikiran kotor, jiwa masih dibebani dengan  syirik dan dendam, tangan masih dibiarkan terus memaraf dan menandatangani berkas-berkas fiktif, dan kaki masih dibiarkan gentayangan ke mana-mana ke tempat yang berseberangan dengan masjid.

Baca juga : Memahami Dalil-dalil Lingkungan Hidup: Dinding Dan Daun Pintu Pun Merespon Manusia

Jika bulan Rajab berlalu tanpa penyadaran diri, masih tersisa sedikit waktu untuk mempersiapkan segenap potensi diri kita untuk melakukan intensitas kebaikan. Sudah waktunya kita memalingkan muka kita dari  kiblat kebatilan kepada kiblat kebenaran, sudah waktunya mulut kita dipadati dengan zikir, sudah saatnya mat akita dilatih betah membaca Al-Qur’an, sudah waktunya telinga kita men­dengarkan simaan, sudah saatnya kepala kita dilatih untuk lebih lama bersujud, sudah saatnya tangan kita bersahabat dengan tasbih, sudah waktunya kita melatih kaki kita melangkan ke masjid, dan sudah saatnya jiwa dan pikiran kita mencari Lorong rahasia Tuhan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.