Dark/Light Mode

Inovasi Microgrid System: Mendorong Investasi Energi Terbarukan di Daerah 3T

Jumat, 19 April 2024 11:07 WIB
Climate X Change yang diadaptasi dari NASEO (Sumber: Istimewa)
Climate X Change yang diadaptasi dari NASEO (Sumber: Istimewa)


Indonesia memiliki ribuan pulau dan wilayah yang tersebar luas, termasuk daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Pembangunan infrastruktur energi di kawasan 3T ini menghadapi tantangan besar. Pertama, kondisi geografis yang sulit dijangkau, seperti lokasi yang terpencil, pegunungan, atau kepulauan terluar, menyulitkan akses dan distribusi energi. Kedua, keterbatasan akses transportasi dan logistik menyebabkan biaya pembangunan infrastruktur energi menjadi sangat tinggi. Tantangan ketiga adalah kebutuhan energi masyarakat di daerah 3T yang masih belum terpenuhi secara optimal, sehingga menghambat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Konsep microgrid system dan keunggulannya

Untuk mengatasi tantangan tersebut, konsep microgrid digital hadir sebagai solusi inovatif. Microgrid merupakan sistem energi terdesentralisasi dan mandiri yang mengintegrasikan sumber-sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air. Keunggulan utama microgrid adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan dan mengendalikan sumber energi secara efisien dengan memanfaatkan teknologi digital. Sistem ini memungkinkan daerah 3T untuk menghasilkan energi secara mandiri dan berkelanjutan tanpa bergantung pada jaringan listrik utama

Microgrid menawarkan beberapa keunggulan, antara lain: (1) sistem energi terdesentralisasi dan mandiri yang cocok untuk daerah terpencil, (2) integrasi sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta (3) pemanfaatan teknologi digital untuk optimalisasi dan pengendalian energi secara efisien. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, microgrid berpotensi menjadi solusi tepat untuk mendorong investasi energi terbarukan di daerah 3T.

Baca juga : Bertemu Tony Blair, Jokowi Bahas Investasi Energi & Transformasi Digital

Daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang melimpah, seperti sinar matahari, angin, dan aliran air. Potensi ini menjadi peluang emas bagi investasi energi terbarukan melalui implementasi microgrid. Dengan memanfaatkan sumber daya tersebut, daerah 3T dapat mencapai kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang semakin terbatas dan tidak ramah lingkungan.

Selain itu, investasi energi terbarukan dengan microgrid  juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal. Penggunaan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan dapat mengurangi emisi karbon dan melestarikan alam. Sementara itu, ketersediaan energi yang handal dan terjangkau akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di daerah 3T, serta membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

Pemerintah memiliki peran krusial dalam menciptakan regulasi yang mendukung investasi di sektor energi terbarukan. Ini termasuk kebijakan yang memfasilitasi izin juga kepastian dan perlindungan hukum bagi perusahaan yang berinvestasi dalam energi terbarukan. Pemerintah dapat berkolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga keuangan untuk mempercepat investasi di energi terbarukan. Kemitraan ini memungkinkan akses ke sumber daya finansial dan keahlian yang diperlukan untuk menggerakkan proyek-proyek energi terbarukan. 

Cara Kerja Microgrid

Baca juga : Wow Keren, Indonesia Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan Miliaran Dolar AS

Gambar: Cushing Terrell

Integrasi data memegang peranan kunci dalam penggunaan microgrid untuk masyarakat terpencil. Ini melibatkan sinkronisasi data dari berbagai sumber energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan baterai penyimpanan. Pendekatan manajemen berbasis data sangat penting, mencakup analisis data penggunaan energi, pemantauan kinerja sistem, serta estimasi kebutuhan energi di masa mendatang. Pengumpulan data yang efektif memungkinkan pengambilan keputusan yang optimal dalam mengelola sumber daya energi, termasuk memperkirakan kebutuhan energi dan informasi distribusi2.

Manajemen berbasis data memfasilitasi pemantauan dan pengoptimalan penggunaan sumber energi terbarukan di daerah terpencil, memberikan wawasan yang dibutuhkan. Dengan menganalisis pola dan kebutuhan energi, efisiensi pengelolaan sumber energi terbarukan di lokasi terpencil dapat ditingkatkan secara signifikan. Data yang dikumpulkan memungkinkan pengoptimalan microgrid agar dapat menyediakan solusi energi yang tepat dan berkelanjutan bagi masyarakat di daerah terpencil. Integrasi sumber energi terbarukan dan manajemen berbasis data dalam solusi microgrid berpotensi besar dalam menjamin pasokan energi yang andal dan berkelanjutan di daerah dengan keterbatasan akses energi.

Investasi dalam microgrid di daerah 3T adalah langkah strategis untuk mencapai keberlanjutan energi dan memperkuat ketahanan nasional. Dukungan penuh dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan mempercepat transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Baca juga : Pancasila Di Era Globalisasi: Indonesia Kian Terkukuhkan

Sumber:

  1. aceongroup. (n.d.). Microgrids UK. Retrieved from www.aceongroup.com: https://www.aceongroup.com/industrial-energy-storage/microgrids-uk/
  2. Zanira, A. N. (n.d.). Solusi Microgrid Untuk Integrasi Sumber Energi Terbarukan. Retrieved from fttm.unair.ac.id: https://ftmm.unair.ac.id/solusi-microgrid-untuk-integrasi-sumber-energi-terbarukan/
Puja
Puja
Adhya Asasta

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.