Dark/Light Mode

Menuju Sumber Energi Terbarukan: Transformasi Mikroalga “Chlorella Vulgaris” sebagai Bahan Baku Biodiesel

Jumat, 19 April 2024 01:15 WIB
Transformasi Chlorella Vulgaris Sebagai Bahan Baku Biodiesel (Foto: Penulis, 2024)
Transformasi Chlorella Vulgaris Sebagai Bahan Baku Biodiesel (Foto: Penulis, 2024)

Solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi telah menjadi fokus utama dalam menghadapi krisis energi global dan efek negatifnya terhadap lingkungan. Energi terbarukan dapat menurunkan ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, kini Indonesia sedang berusaha untuk mencapai kestabilan energi melalui optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Indonesia sedang mengupayakan peningkatan kapasitas energi baru terbarukan sebanyak tiga kali lipat pada tahun 2030 dan mencapai zero emission pada tahun 2060. Dalam konteks ini, mikroalga telah muncul sebagai kandidat yang menarik untuk digunakan sebagai sumber energi terbarukan. 

Mikroalga, organisme fotosintesis, memiliki potensi besar sebagai bahan baku biodiesel. Mereka memiliki beberapa keunggulan penting dibandingkan dengan tanaman bioenergi lainnya. Pertama, mereka tumbuh lebih cepat daripada tanaman darat, yang memungkinkan produksi biodiesel dalam jumlah yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Kedua, mikroalga dapat tumbuh dalam berbagai lingkungan, seperti Hal ini mengurangi persaingan lahan dengan pertanian pangan dan menekan sumber daya alam yang terbatas.

Di antara berbagai jenis mikroalga yang ada, Chlorella Vulgaris telah menarik perhatian sebagai kandidat utama untuk produksi biodiesel. Ini karena mikroalga hijau bersel tunggal ini tumbuh dengan cepat dan mudah dikultivasi baik di laboratorium maupun dalam skala industri.

Baca juga : HUT Ke-30, Adaro Energy Mantapkan Transformasi Di 3 Pilar Bisnis

Gambar 2. Proses Produksi Biodiesel dari Mikroalga. Sumber: Penulis, 2024

Terdapat beberapa langkah yang diperlukan untuk mengubah Chlorella Vulgaris menjadi biodiesel. Pertama, untuk mendorong akumulasi lipid, mikroalga perlu dilakukan dikultivasi dalam jumlah besar dalam kondisi yang tepat. Ini biasanya memerlukan penggunaan fotobioreaktor yang dikontrol dengan ketat untuk menyediakan kondisi pertumbuhan mikroalga yang ideal. Pengumpulan sel mikroalga atau yang disebut dengan harvesting dan ekstraksi lipid dari sel-sel tersebut adalah langkah berikutnya dilakukan. Untuk menjaga keberlanjutan produksi biodiesel, teknik ekstraksi yang efektif dan ramah lingkungan diperlukan untuk mengefisiensikan jumlah energi yang diperlukan. Setelah ekstraksi, lipid diubah menjadi biodiesel melalui proses transesterifikasi. Lalu  lipid diubah menjadi ester metil atau etil, yang merupakan komponen utama biodiesel.

Pada proses ekstraksi dan transesterifikasi inilah diperlukan optimalisasi bahan baku yang digunakan, sehingga bahan baku seperti bahan kimia dapat dengan optimal digunakan dan di recycling atau didaur ulang. Proses yang biasa digunakan dalm proses pembuatan biodiesel dari mikroalga adalah transesterifikasi secara langsung untuk menghemat bahan baku yang digunakan dan mencapai nilai yang ekonomis.

Mengubah mikroalga Chlorella Vulgaris menjadi biodiesel memiliki banyak manfaat. Pertama, biodiesel yang dihasilkan dari mikroalga memiliki kualitas tinggi dan dapat digunakan dalam mesin diesel tanpa perubahan yang signifikan. Kedua, produksi biodiesel dari mikroalga dapat dilakukan secara berkelanjutan tanpa mengganggu pasokan makanan atau lahan pertanian yang penting. Namun, beberapa masalah harus diselesaikan, seperti biaya produksi yang masih tinggi, peningkatan efisiensi ekstraksi, dan masalah teknis yang terkait dengan skala produksi yang besar.

Baca juga : Energi Listrik Dari Matahari Lebih Mudah, Murah Dan Cepat

Transformasi mikroalga Chlorella Vulgaris menjadi biodiesel menjanjikan masa depan yang cerah dalam pengembangan energi terbarukan, meskipun masih ada beberapa masalah yang perlu diatasi. Produksi biodiesel dari mikroalga dapat menjadi lebih ekonomis dan efisien jika ada kemajuan dalam teknologi kultivasi, ekstraksi, dan konversi. Selain itu, penelitian terus menerus untuk mengembangkan varietas mikroalga yang lebih produktif dan kemajuan dalam teknologi produksi akan membantu mengatasi beberapa masalah saat ini.

Proses pembuatan biodiesel dari mikroalga Chlorella Vulgaris menjanjikan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mengatasi tantangan energi global. Kita dapat menuju masa depan energi terbarukan yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi mikroalga sebagai sumber bahan bakar alternatif. Namun, untuk mewujudkan visi ini dan mengatasi tantangan teknis dan ekonomis saat ini, upaya kolektif dari pemerintah, industri, dan masyarakat sipil diperlukan.

Sumber

Moradi, P., & Saidi, M. (2022). Biodiesel production from Chlorella Vulgaris microalgal-derived oil via electrochemical and thermal processes. Fuel Processing Technology, 228. https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2021.107158

Baca juga : Rayakan HUT Ke-35, BRI Insurance Usung Tema Melesat Dahsyat

Pribadi, I. A. (2024, April 17). RI: Negara Berkembang seharusnya didukung penuh Pacu Energi terbarukan. Antara News. https://www.antaranews.com/berita/4060875/ri-negara-berkembang-seharusnya-didukung-penuh-pacu-energi-terbarukan

Diah Nur Oktavia
Diah Nur Oktavia
Diah Nur Oktavia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.