Dark/Light Mode

Keluhan Emak-emak Di Tukang Sayur

Nyesek, Bawang Merah Cuma Serawuk Dihargai Rp 11 Ribu

Selasa, 23 April 2024 07:25 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: X Bapanas)
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Foto: X Bapanas)

 Sebelumnya 
Terpisah, Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) DKI Jakarta mengeluhkan kenai­kan harga bawang merah setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Ketua Kowantara DKI Jakarta Izzudin Zidan mengatakan, har­ga bawang merah naik hampir dua kali lipat, jika dibandingkan harga sebelum Lebaran 2024.

“Sebelumnya, harga bawang merah berkisar Rp 35 ribu sam­pai Rp 40 ribu per kg. Kini, melonjak menjadi Rp 70 ribu per kg. Kenaikan ini berdampak besar terhadap rasa di setiap masakan, karena semua bumbu masakan menggunakan bawang merah,” ujarnya.

Namun begitu, sambung dia, para pedagang warteg tidak mungkin menaikkan harga makanan, karena akan ber­dampak padanpengurangan konsumen dan pendapatan atau omset. Para pedagang Warteg berharap Pemerintah segera mengendalikan harga bawang merah, agar harga bahan pokok lainnya tidak ikut naik.

Baca juga : Normalisasi Ciliwung Kok Masih Mangkrak

“Sampai sekarang, harga beras belum turun, harga cabe masih tinggi, harga bawang ikut-ikutan naik. Kami (pedagang warteg) perlu mencari alternatif bahan atau bumbu yang lebih murah sebagai pengganti bawang untuk mengurangi biaya produksi,” keluh dia.

Di media sosial X, netizen ra­mai-ramai mengeluhkan kenaikan harga bawang merah yang bikin dompet jebol. Sebab, bawang merah sangat dibutuhkan untuk bumbu di semua jenis masakan.

Akun @hariyanti kaget bawa­ng merah sudah Rp 80 ribu per kg. Padahal, Lebaran sudah sele­sai, tapi harga berbagai kebutu­han pokok tidak kunjung turun.

“Baru tahu kalau harga bawa­ng merah naik banget. Jangan-jangan bisa tembus Rp 100 ribu/kg. Dulu pas harga kebutuhan pokok naik, pedagang bilang ‘wajarlah lagi Ramadan dan mau Lebaran’. Sekarang, apa lagi alasannya,” tulisnya.

Baca juga : Sejarah Baru Garuda Muda

Akun @jenirjelly men­gatakan, kenaikan bahan kebu­tuhan dapur tidak merata. Ada yang harganya sedang turun, dan ada yang naik. Namun, semuanya tetap dibutuhkan buat memasak.

“Harga bawang merah lagi mahal-mahalnya, tapi harga cabe turun. Masa iya masaknya pake cabe aja,” ujarnya.

Sementara, akun @Marsyaiswdn menceritakan keheranan emak-emak di wilayahnya, karena harga bawang merah di tukang sayur naik hingga dua kali lipat.

“Menangisi harga sayur yang naik terus. Hari ini, paling nye­sek beli bawang merah, cuma serawuk biasa beli Rp 3 ribu, jadi Rp 11 ribu. Beli tomat biasanya Rp 5 ribu dapat banyak, cuma dapat satu. Ya Allah mudah­kanlah aku biar punya kebun sendiri,” ujarnya.

Baca juga : Ruud Hempaskan Tsitsipas

Ada juga netizen yang men­gaku mengurangi konsumsi bawang merah dalam masakan. Meski rasanya agak berbeda, mereka terpaksa, agar kegiatan masak-masak tetap lancar.

“Bawang merah harganya suram banget. Orang-orang di pasar lain udah Rp 80 ribu per kg. Meski gue masih dapat harga Rp 56 ribu per kg, tetep aja kaget, biasa beli Rp 20 ribu per kg. Lama-lama kayak masak Chinese Food, karena tiap hari banyakin bawang putih,” keluh akun @unyuu_banget.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa, 23 April 2024 dengan judul Keluhan Emak-emak Di Tukang Sayur, Nyesek, Bawang Merah Cuma Serawuk Dihargai Rp 11 Ribu

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.