Dark/Light Mode

Anteng Di Angka 77 Persen

Kepuasan Publik Ke Presiden Tetap Kokoh

Senin, 22 April 2024 08:20 WIB
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei bertajuk Persepsi Publik Atas Penegakan Hukum, Sengketa Pilpres di MK, dan Isu-Isu Terkini Pasca-Pilpres yang dipantau secara daring, Minggu (21/4/2024). (Foto: Istimewa)
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei bertajuk Persepsi Publik Atas Penegakan Hukum, Sengketa Pilpres di MK, dan Isu-Isu Terkini Pasca-Pilpres yang dipantau secara daring, Minggu (21/4/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi masih kokoh setelah Pemilu 2024. Approval rating terhadap Jokowi masih anteng di kisaran 77 persen.

Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei yang dilakukan pada 4-5 April 2024 ini menunjukkan, mayoritas responden puas dengan kinerja Jokowi. Jumlahnya 77 persen.

“Approval rating Jokowi masih 77 persen. Lumayan besar meskipun banyak isu ekonomi dan politik,” kata Burhan, saat memaparkan hasil survei terkait penegakan hukum, sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK), dan isu terkini pasca Pilpres, Minggu (21/4/2024).

Survei ini melibatkan 1.201 responden dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara terhadap responden dilakukan lewat telepon.

Baca juga : Rakyat Merdeka Adalah Sahabat yang Jujur!

Burhan mengawali paparan dengan menunjukkan hasil survei kondisi ekonomi nasional secara umum. Dalam survei itu diketahui 40,3 persen publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk, sementara yang menilai baik di angka 29,6 persen.

Menurut Burhan, banyak responden yang menilai ekonomi memburuk dikarenakan kenaikan harga bahan pokok jelang Lebaran. Saat itu, harga bahan pokok seperti beras, jagung mengalami kenaikan.

Namun, hal ini tidak berpengaruh terhadap kepuasan ke Jokowi. Sebab, publik merasa kenaikan harga pangan ini hal biasa jelang Lebaran, yang berkaitan dengan hukum ekonomi pasokan dan permintaan.

Di sektor penegakan hukum, sebanyak 36,5 persen responden menilai baik dan 31,2 persen memandang buruk. Menurut Burhan, dalam survei ini sudah ada pemulihan. Sebelumnya, pada survei di Januari 2024, lebih banyak responden yang mengatakan penegakan hukum buruk. “Sekarang sudah berbeda, lebih banyak yang mengatakan baik,” paparnya.

Baca juga : Diduga Goda Anggota PPLN Perempuan, Ketua KPU Belum Kapok?

Dari dua hasil survei itu, Indikator melanjutkan dengan pandangan responden terhadap kinerja Jokowi. Hasilnya, 77,2 persen merasa puas dengan kinerja presiden, sementara 22 persen merasa kurang puas. Menurut Burhan, 77,2 persen bukan angka yang kecil di tengah banyak isu yang menyerang Jokowi seperti isu politik karena berpisah jalan dengan PDIP dan sebagainya.

“Approval rating Pak jokowi masih 77 persen. Lumayan besar. Meskipun belum sepulih seperti sebelum Pilpres, tapi setidaknya tidak turun lagi,” terangnya Burhan.

Burhan kemudian menggali faktor apa yang membuat rakyat puas dengan kepemimpinan Jokowi. Dari responden yang merasa puas, diketahui ternyata mereka menilai Jokowi memberikan bantuan kepada rakyat kecil, kinerja bagus, membangun infrastruktur, hingga dianggap merakyat.

Sementara yang merasa tidak puas dikarenakan karena harga bahan pokok tinggi, dan dianggap kurang mampu memimpin.

Baca juga : Jokowi Akrab Sama Paloh, Imin Mesra Dengan Dasco

“Selain itu kurang berpihak kepada rakyat kecil, dan menganggap bantuan tidak merata. Mungkin ini nggak dapat bansos ya,” ucapnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin, 22 April 2024 dengan judul Anteng Di Angka 77 Persen, Kepuasan Publik Ke Presiden Tetap Kokoh

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.