Dark/Light Mode

Bangun Ekonomi Baru

BI Dan KNKS Dorong Ekonomi Syariah Go Internasional

Kamis, 7 November 2019 18:29 WIB
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Walyu (tengah) didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah (kanan) dan Direktur BI Iwan Junanto, menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan Bank Indonesia” serta “Perkembangan Perekonomian & Keuangan Syariah” di Surabaya, Kamis (7/11). Fokus FGD membahas tentang kondisi dan prospek bisnis keuangan syariah, salah satunya terkait wakaf. Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Walyu (tengah) didampingi Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah (kanan) dan Direktur BI Iwan Junanto, menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Perekonomian Terkini dan Respons Kebijakan Bank Indonesia” serta “Perkembangan Perekonomian & Keuangan Syariah” di Surabaya, Kamis (7/11). Fokus FGD membahas tentang kondisi dan prospek bisnis keuangan syariah, salah satunya terkait wakaf. Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Indonesia (BI), Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Kementerian Luar Negeri, dan otoritas terkait akan mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Hal itu diwujudkan melalui penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, dengan tema ”Sharia Economy for Stronger and Sustainable Growth”. Kegiatan ini akan digelar pada 12-16 November di Jakarta Convention Center, Jakarta.

"ISEF didorong untuk memasuki level yang berbeda dengan menjadi event yang tidak hanya fokus pada skala domestik, namun juga menyentuh pada level global dengan keterlibatan investor dan forum internasional syariah yang lebih luas, dan nantinya akan diselenggarakan di Jakarta," ungkap Deputi Gubernur Dody Budi Waluyo, Kamis (7/11).

Baca juga : Tokopedia Pamer Layanan Ekonomi Syariah Digital

Pelaksanaan ISEF menjadi salah satu implementasi dari Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024, guna menjawab berbagai tantangan yang muncul dalam pengembangan ekonomi syariah, khususnya terkait industri halal di Tanah Air.

Meski memberikan panduan dalam memperkuat rantai nilai halal, keuangan syariah, UMKM, dan sekaligus memperkuat dari sisi ekonomi digital. Penguatan tersebut, membutuhkan komitmen dan sinergi otoritas yang tergabung dalam KNKS sehingga dapat menghasilkan berbagai program inisiatif.

"Kegiatan ini diharapkan bukan hanya trading, deals, matching namun lebih kepada pengakuan global tentang kita yang patut dijadikan salah satu host rangkaian ekonomi syariah global forum," tambah Dody lagi.

Baca juga : Pesan Jokowi: Menteri Baru Jangan Korupsi, Yang Nggak Serius Kerja Siap-siap Dicopot

"Global itu sifatnya forum menyampaikan prinsip. Kalau deals nya, kaitannya expo. Kami ingin membandingkan kegiatan di Dubai, Malaysia, Oman yang lebih banyak sisi trading, makanya kita isi dengan kegiatan konteks substansi yang coba kita angkat di forum," lanjut dia.

ISEF merupakan event tahunan terbesar di Indonesia yang menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi keuangan syariah. Diinisiasi pertama kali pada tahun 2014 di Surabaya.

Selain ISEF, program menyokong ekonomi syariah juga diwujudkan lewat kegiatan FESyar (Festival Ekonomi Syariah) di Grand City Surabaya, Jawa Timur. [MER]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.