Dark/Light Mode

SNI Rumah Modular Berbasis Baja Ringan Jadikan Hunian Ramah Lingkungan

Jumat, 17 Mei 2024 10:30 WIB
SNI Rumah Modular Berbasis Baja Ringan Jadikan Hunian Ramah Lingkungan

RM.id  Rakyat Merdeka - Komunitas SBCC (Sustainable Buildings, Cities & Communities) didukung Asosiasi Rumah Modular Indonesia (ARMI) dan Kementerian PUPR, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema ‘Light Steel Based Modular House: Eco-Friendly, Energy & Cost Efficient, Strong, Light, Fast, Cooler’ di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Turut hadir menyampaikan materi terkait implikasi teknologi masa depan untuk mengurangi konsumsi energy pada bangunan, Associated Professor Samad Sepasgzoar, Peneliti Top Nasional oleh The Australian yang diakui sebagai 2 persen Peneliti Teratas di dunia oleh Standard University dan salah satu dari 1 persen Reviewer Terbaik Dunia versi Publons, Web of Science.

Founder SBCC yang juga merupakan Associate Prof. Prodi Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr. Eng. Beta Paramita menerangkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah mitigasi yang realistik.

"Kegiatan ini terstruktur untuk mencegah dampak kerusakan lingkungan yang timbul akibat perkembangan lingkungan binaan di Indonesia," ujar Beta Paramita dalam keterangannya, Jumat (17/5/2024).

Baca juga : PUPR Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Lahar Dingin Di Sumbar

Beta menambahkan, menurut laporan Bank Dunia dampak Urban Heat Island, terutama bila dipertimbangkan bersamaan dengan perubahan iklim, merupakan ancaman serius dan semakin besar terhadap daya saing, kelayakan huni, dan inklusivitas kota-kota di Asia Timur.

Ia menjelaskan, menurut data Program Lingkungan PBB (UNEP) diperkirakan 40 persen dari konsumsi energi dan sekitar 30 persen emisi gas rumah kaca dihasilkan dari lingkungan binaan.

Menurut Beta, perumahan adalah tipologi arsitektur beragam yang konfigurasinya ditentukan tidak hanya oleh mereka yang merancangnya tetapi juga oleh pemanfaatan orang-orang yang tinggal di dalamnya.

"Rumah pada dasarnya adalah struktur yang dapat beradaptasi dan berkembang seiring dengan waktu dan penggunanya, serta mengalami perubahan terus-menerus yang diwujudkan dalam cara hidup," ujarnya.

Baca juga : Gaya Hidup MewahAnak SYL Dibongkar

Sementara itu, Ketua Umum ARMI, Nicolas Kesuma menerangkan, rumah modular adalah rumah dengan konstruksi bangunan khusus yang terbuat dari material rakitan pabrik.

Menurutnya, rumah modular dibangun dengan cara yang berbeda dari rumah biasa. Komponen seperti dinding, jendela dan pintu, dan atap sudah diproduksi terlebih dahulu sehingga nantinya hanya tinggal dirakit (assemnly) di lokasi konstruksi tanpa menyisakan limbah.

Jenis konstruksi ini biasanya 50 persen lebih cepat dan membutuhkan bahan hingga 50 persenlebih sedikit sehingga menghasilkan efisiensi biaya 50 persen dibandingkan konstruksi konvensional atau tradisional.

“Teknologi baru telah memungkinkan bangunan atau rumah modular dibangun lebih besar, lebih tinggi, dan dalam menggunakan teknik modern seperti pemodelan digital 3D, sehingga memungkinkan adanya perencanaan awal untuk membuat proses lebih efisien,” terang Nicolas.

Baca juga : Di Australia, Menteri Bahlil Pamer Hilirisasi Rp 193 T Weda Bay Ramah Lingkungan

Nicolas menambahkan, jika ditinjau dari kebutuhan pembangunan rumah di Indonesia yang terus meningkat, terutama yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, rumah modular berstruktur baja ringan (steel frame) adalah satu pilihan yang tepat.

“Kebutuhan rumah modular berstruktur baja ringan ini juga dapat dipenuhi oleh industri baja nasional yang mana akan memberikan nilai TKDN yang cukup tinggi dan akan meningkatkan utilisasi produksi yang pada akhirnya menggerakkan roda ekonomi," ujar Nicholas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.