Dark/Light Mode

Ahok Jadi Bos BUMN, Sudah Ada Tim Ahli Yang Menelitinya

Jumat, 15 November 2019 08:52 WIB
Basuki Tjahaja Purnama.
Basuki Tjahaja Purnama.

RM.id  Rakyat Merdeka - Santernya, nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan menduduki kursi petinggi di salah satu perusahaan pelat merah di bidang energy terus dinanti publik.    

Saat dikonfirmasi, terkait kemungkinan Ahok menjadi petinggi di salah satu BUMN meski berstatus mantan narapidana, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, sudah ada tim ahli yang meneliti mengenai hal tersebut. Tim penilaian akhir (TPA), yang dipimpin langsung oleh Jokowi nanti. 

"Sudah ada ahli-ahlinya. Tanyakan ke ahlinya saja. Kalau kita kan korporasi, kita percaya 'good corporare governance' dan beliau punya kontribusi ya kan? Pak Sandiaga Uno saja sudah mengatakan hal yang positif," kata Erick seperti dilansir Antaranewa di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).

Baca juga : SBY Mengerti Hatinya Jokowi

Erick pun kembali mengatakan, bahwa banyak BUMN yang membutuhkan figur mumpuni untuk memimpin.

" BUMN itu kan ada 142 BUMN. Figur-figur yang positif untuk membantu dibutuhkan, kita jangan hanya fokus ke Pak Ahok, ada dua wakil menteri, nanti komut-komut yang lain akan kita kenalkan," ungkap Erick.

Erick mengaku, sebelumnya sudah menyerahkan nama-nama calon direksi untuk tiga BUMN yaitu Bank Mandiri, BTN dan Inalum ke rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Baca juga : Api Sudah Padam, Tol Padaleunyi Arah Bandung Sudah Dibuka

"Kemarin nanya dirut Bank Mandiri sama BTN, sekarang ganti, nanti minggu depan ganti lagi, kepastiannya nanti awal Desember," tambah Erick.

Namun Erick memastikan orang-orang yang ditetapkan sebagai petinggi BUMN harus mundur dari jabatannya di partai politik.

"Semua yang terlibat di BUMN, apakah komisaris dan direksi harus bebas (dari politik), kalau memang orang partai harus mengundurkan diri, staf khusus BUMN juga sudah melakukan itu," tegas Erick.

Baca juga : Erick Thohir Bakal Jadi Menteri, Saham Mahaka Meroket

Posisi Dirut BTN kosong setelah Suprajarto menolak penugasan Kementerian BUMN untuk menjadi Direktur Utama BTN. 

Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengaku, tidak pernah diajak komunikasi untuk penetapan tersebut.

Sedangkan Direktur Utama Inalum sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin dan Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri BUMN. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.