Dark/Light Mode

Desa Mandiri Energi Dorong Ekonomi Dusun Bondan Terus Berputar

Rabu, 26 Juni 2024 16:30 WIB
Warga Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, mengandalkan pasokan Listrik dari tenaga surya yang dikelola secara mandiri oleh koperasi.
Warga Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, mengandalkan pasokan Listrik dari tenaga surya yang dikelola secara mandiri oleh koperasi.

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika Anda tidak percaya bahwa di wilayah Jawa ada daerah yang kesulitan mengakses listrik, datanglah ke Cilacap. Tepatnya di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut.

Tak jauh dari Pulau Nusakambangan yang sangat terkenal itu. Warga desa tersebut mengandalkan pasokan Listrik dari tenaga surya yang dikelola secara mandiri oleh koperasi.

Ketersediaan listrik tenaga surya di sana memiliki cerita yang panjang.

Kisahnya dimulai ketika Mohamad Jamaludin pemuda Dusun Bondan, pada 2016 memilih pulang kampung meskipun kariernya di sebuah perusahaan minimarket tengah menanjak.

Ada salah satu pesan dari guru saya saat di SMK, Kamu harus bali ndeso bangun ndeso’. Itulah yang menjadi alasan saya kembali ke Dusun Bondan walaupun belum tahu apa yang akan dikerjakan.

Beruntung orang tua merestui, tutur Jamal, dalam sebuah percakapan di Jakarta, baru-baru ini.

Baca juga : Real Madrid Tertarik Boyong Bek Bologna

Desa tertinggal menurut Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2017, dimana dusun bondan masuk dalam wilayah administrasi desa tertinggal yaitu Desa Ujungalang Untuk menjangkau wilayah ini harus menggunakan perahu compreng atau kapal kecil dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam dari Dermaga Sleko, yang lokasinya tidak jauh dari Nusakambangan.

Saat malam tiba, dusun menjadi gelap. Warga umumnya menggunakan pelita minyak tanah untuk penerangan.

Sebagian warga ada yang menarik kabel dari kelurahan lain untuk mengalirkan listrik dengan jarak hingga 5 kilometer.

Air bersih sangat sulit dan mahal karena mengandalkan pasokan dari daerah lain.

Penghasilan mereka tidak menentu karena tambak yang menjadi gantungan hidup sering dilanda rob sehingga ikan bandeng dan udang yang dibesarkan hanyut sebelum sempat dipanen.

Jarak antar rumah penduduk sangat renggang dan tidak ada fasilitas MCK.

Baca juga : Ekonomi Di Jalan Yang Benar

Tetapi, Jamal melihat Dusun Bondan sebagai wilayah pesisir kaya akan potensi alam seperti angin dan surya.

Sebagai pemuda berlatar belakang pendidikan SMK, Jamal yakin pembenahan pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan energi listrik yang cukup untuk warga kampung.

Angin dan sinar matahari menjadi satu-satunya opsi sebagai pembangkit tenaga listrik karena aliran listrik dari Pemerintah sangat tidak memungkinkan.

Tanpa listrik mengakibatkan warga Dusun Bondan menjadi kurang produktif. Anak usia pelajar tidak dapat belajar dengan maksimal pada malam hari.

"Petani tambak tidak mengolah hasil tambak," tutur bapak satu anak yang mendapatkan beasiswa dari Pertamina untuk kuliah di Jurusan Manajemen Universitas Terbuka itu.

Jamal berusaha keras untuk mewujudkan gagasan tersebut. Mungkin nasibnya sedang baik karena dia pada suatu ketika bertemu dengan pekerja Pertamina dari kilang Cilacap yang sedang menanam mangrove di wilayah itu.

Baca juga : Persib Vs Madura United, Maung Bandung Mau Terus Mengaum

"Kami berdiskusi dan akhirnya dari kilang Cilacap bersedia melakukan survei terlebih dahulu," katanya.

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap menganalisis permasalahan dan potensi yang ada di Dusun Bondan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, dikembangkan program E-mas Bayu & E-Mbak mina yang merupakan akronim dari Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (Mina).

"Tujuannya agar masyarakat di dusun tersebut dan sekitarnya bisa mendapatkan energi untuk penerangan kehidupan mereka," kata Manager CSR dan SMEPP PT KPI Edward Manaor Siahaan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.