Dark/Light Mode

Menkeu Sebut Energi Hijau Akan Topang Pertumbuhan Ekonomi Hingga 5,5 Persen

Senin, 20 Mei 2024 22:23 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), menyerahkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 kepada Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan) dan Rachmat Gobel (tengah) usai dibacakan pada Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Tedy O Kroen/RM
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), menyerahkan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 kepada Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (kanan) dan Rachmat Gobel (tengah) usai dibacakan pada Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Tedy O Kroen/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan energi hijau akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 hingga 5,5 persen.

Hal itu disampaikan Sri Mul saat membacakan rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (20/5).

Baca juga : Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Repnas Aceh Siap Sukseskan PON 2024

"Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,1 persen hingga 5,5 persen," ucap Sri Mul.

Pertumbuhan ekonomi sebesar itu, katanya akan ditopang oleh banyak faktor. Di antaranya inflasi yang terkendali, hilirisasi, industri kendaraan listrik hingga digitalisasi.

Baca juga : Pimpin Raker Ekoregion, Sekjen Bambang Bicara Pembangunan Ekonomi Di Sumsel

"Dan agenda perubahan iklim melalui ekonomi dan energi hijau," lanjutnya.

Ia berharap, laju pertumbuhan bisa menjadi fondasi kuat untuk lebih tinggi di tahun depan. Namun, eks Bos Bank Dunia ini juga mewaspadai ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Baca juga : Bank Mandiri Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Di Level 5,06 Persen Pada 2024

"Yield SBN tenor 10 tahun diperkirakan pada kisaran 6,9 atau 7,3 persen. Nilai tukar antara Rp 15.300 hingga Rp 16.000 per dolar Amerika," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.