Dark/Light Mode

Bapanas Tekankan Penguatan Cadangan Pangan Jaga Stabilitas Harga

Rabu, 26 Juni 2024 17:40 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (tengah). (Foto: Dok. Setkab)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (tengah). (Foto: Dok. Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) menekankan pentingnya penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrumen Pemerintah dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan nasional.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, seluruh pihak stakeholder pangan harus berkomitmen dan fokus pada penguatan CPP, sehingga Pemerintah bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di dalam negeri.

Ia mengatakan, CPP saat ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan.

"Penguatan CPP memerlukan alokasi anggaran yang memadai. CPP yang besar akan sangat bermanfaat. Selain membantu menyerap produksi petani/peternak, diserap dengan harga yang baik, selanjutnya bisa digunakan untuk intervensi Pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga dan stok pangan," ujar Arief dalam keterangan resmi Bapanas, Rabu (26/6/2024).

Baca juga : Baketrans Kemenhub Uji Coba Penerbangan Seaplane Di Pantai Mertasari Bali

Dilanjutkan Arief, stok level masing-masing komoditas pangan strategis yang menjadi CPP berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) 125 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, idealnya berkisar 5 hingga 10 persen dari kebutuhan nasional.

Sebagai contoh, untuk komoditas beras, kebutuhan beras tahunan sekitar 31,2 juta ton, yang berarti untuk stok beras yang dimiliki Pemerintah minimal 1,5 juta ton.

Adapun saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang ada di Bulog mencapai 1,6 juta ton.

Arief menyampaikan bahwa penguatan cadangan pangan Pemerintah merupakan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca juga : Wujudkan Ketahanan Pangan, Perum Bulog Jamin Rantai Pasok Beras

"Hal ini menjadi perhatian Presiden Jokowi dalam setiap kunjungan ke daerah. Beliau selalu mengecek stok dan ketersediaan beras di gudang Bulog untuk memastikan stok aman," kata Arief.

Lebih lanjut Arief mengatakan, pemenuhan stok beras saat ini harus diprioritaskan berasal dari produksi dari dalam negeri.

"Karena itu, kami mendukung sepenuhnya Kementerian Pertanian dalam melakukan upaya peningkatan produksi di tengah tantangan dan dinamika lingkungan strategis." ujar Arief.

Ia juga menekankan, ketahanan pangan harus berdasarkan kemandirian dan kedaulatan pangan.

Baca juga : Haidar Alwi Ajak Semua Pihak Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

"Ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan. Sehingga, untuk mencapai hal itu kita harus fokus ke peningkatan produksi dalam negeri," pungkas Arief.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.