Dark/Light Mode

Hapus Bea Masuk Ekspor Baja

Mendag Agus Siap Lobi Trump

Rabu, 27 November 2019 07:42 WIB
Mendag Agus Suparmanto (kiri) berdiskusi tentang petingnya peningkatan  kerja sama di bidang perdagangan dengan Singapura. (Foto:fb/as)
Mendag Agus Suparmanto (kiri) berdiskusi tentang petingnya peningkatan kerja sama di bidang perdagangan dengan Singapura. (Foto:fb/as)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mencari jalan untuk menambah ekspor ke amerika serikat (AS). Salah satunya, dengan coba menghapuskan bea masuk (BM) ekspor baja kita ke Negeri Paman Sam.

Eskpor produk baja Indonesia ke AS ternacam mengalami penurunan lantaran amerika memberlakukan bea masuk sebesar 25 persen terhadap produk baja asal Indonesia.

Kebijakan tersebut, juga membuat perusahaan importir produk baja asal Amerika Serikat (AS), ATI Metals keberatan. Mereka meminta Kementerian Perdagangan melobi pemerintah AS untuk membebaskan bea masuk tersebut.

Menindaklanjuti masalah tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto berencana akan mengunjungi Amerika Serikat pada Desember 2019. 

Baca juga : Dubes Belanda Bantu Penanganan Sampah Sungai Jakarta

Salah satu agendanya, bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk menindaklanjuti rencana penghapusan bea masuk produk ekspor baja Indonesia.

“Kita tunggu saja kepastian dan follow-up nya dari menteri,” kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Hotel Raffles, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, saat Kemendag menggelar pertemuan dengan United States Department of Commerce/USDOC atau Kementerian Perdagangan AS banyak keluhan datang dari pengusaha produk baja aasal AS. Mereka terbebani dengan besarnya be aimpor baja dari RI.

Importir baja asal AS akhirnya meminta Pemerintah Indonesia melobi Pemerintah AS agar menghapus bea masuk sebesar 25 persen yang dikenakan terhadap produk baja asal Indonesia.

Baca juga : Kasus Bocorannya Data Penumpang Lion Harus Disikapi Serius

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan, pengusaha AS sangat berharap lobi itu didukung oleh pemerintah Indonesia.

“Karena impor AS ini kan saling menguntungkan, baik industri di AS lewat ATI Metals dan produsen baja slab dari Indonesia," ujar Kasan.

ATI Metals selama ini mengimpor baja slab dari PT Tshingsan Steel Indonesia di Morowali, Sulawesi Tengah sebanyak rata-rata 300.000 ton per tahun dengan nilai mencapai 600 juta dolar AS. Namun, besarnya bea masuk yang ditetapkan pemerintah AS berpotensi menurunkan nilai impor ke negara tersebut. 

Menurut Kasan, terdapat beberapa opsi yang diajukan oleh ATI Metals demi mendapatkan penghapusan bea masuk baja yang dikenakan oleh Pemerintah AS.

Baca juga : Barcelona Menang, Atletico Tumbang

“Di antaranya, opsinya dengan menggunakan sistem kuota, atau sebanyak 150 ribu hingga 300 ton seperti yang diberikan kepada produk slab baja nirkarat atau stainless steel dari Korea Selatan dan Brasil,” katanya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.