Dark/Light Mode

Operator Kudu Beri Kesempatan ke Industri Dalam Negeri Ikut Main di Bisnis VAS dan CP

Rabu, 27 November 2019 22:56 WIB
Heru Sutadi (Foto: Twitter Heru Sutadi)
Heru Sutadi (Foto: Twitter Heru Sutadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para operator seluler diminta memberi kesempatan yang sama kepada pemain lokal dalam mengembangkan Industri content provider (CP), dan Value Added Service (VAS). Perlu keadilan dan fairness, kepada semua pemain. Tidak boleh lagi ada peminggiran terhadap industri dalam negeri. 

"Saya pikir kesempatan yang sama harus diberikan. Bahkan, harusnya pemain lokal diberi kesempatan lebih," tegas Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, Rabu (27/11).

Heru menambahkan, para pemain lokal tidak kalah, dan memiliki kemampuan setara. Bahkan bisa lebih inovatif juga dapat lebih menyesuaikan dengan perkembangan dan tren karena mampu melihat pasar dan kebutuhan konsumen seller di dalam negeri. 

Baca juga : Desentralisasi Kawasan Industri Dan Perizinan Jadi PR Menperin Agus

"Secara ide layanan mampu, bisa meniru dan mengembangkannya lebih baik, sehingga produk atau  layanan lokal selalu diharapkan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," tandas Heru. 

Disinggung ada temuan bahwa pemain lokal sering dipinggirkan, menurut Heru, hal itu sering terjadi, dengan alasan merujuk induk pemilik usaha. Namun, harusnya, ada keadilan dan kesempatan sama. 

" Ya banyak juga seperti itu. Seolah internal tapi bukan, hanya sudah kerja sama lewat perusahaan induk operator yang di luar biasanya," ucapnya 

Baca juga : Jokowi Minta Beri Kemudahan Industri Yang Dapat Genjot Ekspor

Karena itu, perlu ada aturan kebijakan yang lebih jelas, agar pemain lokal bisa unjuk gigi di dalam negeri. Saat ini aturan itu belum ada, sehingga perlu disiapkan. Bahkan, kalau perlu, diatur rinci porsi pemain lokal sekian persen, seperti yang sudah diterapkan di industri penyiaran.  "Pemerintah regulator bisa menyiapkan aturannya," tegas Heru. 

Group Head Corporate Communication XL Axiata, Tri Wahyuningsih, memastikan, bisnis VAS masih potensial dikembangkan. Saat ini, kontribusi VAS di XL masih di bawah lima persen. 

"Selain untuk mendorong revenue juga untuk memberikan kenyamanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terkait konten digital. Sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap XL," ucap Tri. 

Baca juga : Indonesia Kudu Genjot Industri Kimia Berbasis Methanol

Tri memastikan, XL Axiata mendukung perkembangan ekosistem industri digital dan kreatif di Indonesia, termasuk tentunya membuka kesempatan bekerjasama dengan  para content creator termasuk content creator lokal misalnya melalui kerja sama sms premium, aplikasi, ring back tone, dan lain-lain.

Saat ini produk content provider berbagai macam mulai dari video musik game dan masih banyak lagi. Produk pemain lokal tidak kalah bersaing dengan pemain asing sehingga layak untuk mendapatkan kesempatan bisnis yang sama. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.