Dark/Light Mode

Kejar Investor

Luhut Jemput Bola Sampai Ke Jerman

Jumat, 29 November 2019 06:18 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengejar investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia sampai ke Benua Eropa. 

Dikatakan Luhut, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan bisnis baterai lithium ion dan berbagai komponen pendukung pembuatan mobil listrik. Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. 

“Indonesia adalah salah satu ne gara yang mempunyai bijih nikel kadar rendah atau limonite (dengan kandungan nikel 0,8-1,5 persen) yaitu bahan baku untuk memproduksi baterai lithium ion. Sekitar 70-80 persen komponen utama kendaraan listrik yaitu baterai lithium ada di Indonesia,” kata Luhut saat berkunjung ke kantor pusat, perusahaan kimia terbesar di dunia, BASF, di Ludwigshafen, Jerman, Rabu (27/11) waktu setempat. 

Baca juga : Basket Nasional Butuh Supertim Bukan Superman

Di sana, Luhut mengajak mereka berinvestasi di Indonesia. Diterangkan Luhut, sejak puluhan tahun lalu, Indonesia hanya mengekspor bahan mentah, diolah di luar negeri, lalu diimpor lagi ke Indonesia. 

“Sekarang kami ingin mengubahnya, diolah di Indonesia agar ada nilai tambah bagi masyarakat,” jelas dia. 

Luhut mengatakan, Presiden Jokowi telah memerintahkan setiap kebijakan yang dibuat harus memikirkan nasib generasi yang akan datang. Karena itu, Luhut memastikan tidak akan membuat kebijakan yang merusak lingkungan. 

Baca juga : Soal Investasi, Luhut: Saya Yang Eksekusi

“Jika ada investor ingin berbisnis dengan harga yang kompetitif, logistik yang murah, sambil membantu kami menekan angka kemiskinan, serta ramah lingkungan datanglah ke Indonesia,” terangnya. 

VP of Business Management at BASF Battery Materials Europe Daniel Schonfelder menjelaskan, potensi Indonesia sejalan dengan misi perusahaannya yang saat ini adalah salah satu pemain utama sebagai produsen baterai mobil listrik. 

“Elektrifikasi kendaraan saat ini sedang berlangsung terutama di kawasan Uni Eropa. Walaupun pangsanya masih kecil, tetapi diperkirakan akan tumbuh subur karena semakin banyak konsumen memilih produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya. 

Baca juga : Duh, Pogba Absen Sampai Desember

Menurut Schönfelder, perusahaan tersebut akan menambah proporsi nikel pada produksi baterai kendaraan listrik mereka untuk meningkatkan performanya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.