Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Biar Pertumbuhan Ekonomi Aman
Awal 2020, Jokowi Ingin Belanja Modal Digeber
Selasa, 7 Januari 2020 12:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memerintahkan kepada seluruh menteri dan pimpinan lembaga untuk menggeber penyerapan belanja modal di awal-awal tahun.Menurut Jokowi, percepatan penyerapan belanja modal itu penting.
“Semakin cepat belanja modal dikeluarkan, maka semakin cepat pula program pemerintah dikerjakan. Langkah ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia” kata Jokowi di Istana Negara, kemarin.
Presiden kembali mengingatkan ke semua eselon I II, III, IV agar hal-hal yang berkaitan dengan juknis (petunjuk teknis) segera diselesaikan. Terkait belanja modal, Presiden pernah mengungkapkan kekesalannya saat mengetahui masih banyak proses lelang di penghujung tahun lalu.
Berdasarkan laporan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP), pengadaan barang dan jasa pemerintah pada 2019 tercatat mencapai Rp 304,1 triliun. Dari angka tersebut, yang masih berproses Rp 39,0 triliun dan yang sudah selesai sebanyak Rp 265,1 triliun.
Secara spesifik, Jokowi menyoroti banyaknya tender di sektor konstruksi yang masih berjalan menjelang akhir tahun. Dirinya menilai hal ini akan membuat pengerjaan konstruksi nantinya menjadi terburu-buru.
Padahal, seharusnya proses lelang konstruksi sudah bisa selesai di awal-awal tahun. Jika November masih lelang, maka pengerjaan proyek pasti berlangsung saat musim hujan.
“Tinggal dua bulan masih urusan konstruksi, masih lelang konstruksi. Kita ulang terus kesalahan seperti ini. Akhirnya apa, ya, kualitasnya jelek. Jembatan ambruk. SD ambruk. Karena kerja cepat-cepatan dan pas kerja, pas basah, hujan,” tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mewanti-wanti jangan sampai masalah yang sama masih terjadi lagi di tahun depan.“Saya lihat dan pantau betul,” ujarnya.
Baca juga : Hari Pertama Tahun 2020, Jabodetabek Dikepung Banjir
Jokowi menjelaskan, meski sudah menggunakan sistem elektronik, pola pikir yang dipakai ternyata masih gaya lama.“Buat apa bangun sistem seperti itu kalau bulan November masih ada etendering. Kalau e-purchasing masih oke. Kita ini senangnya kejar-kejaran. Mindset ini harus diubah,” ucapnya.
Deputi Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas, Bambang Prijambodo meminta pelaksanaan tender lebih awal pada 2020. Sebab, penyerapan belanja pemerintah pada kuartal pertama biasanya rendah.
“Nanti Bappenas dengan Kementerian Keuangan akan mendorong agar penyerapan bisa lebih awal karena distribusi yang kurang merata,” katanya.
Pemerintah juga akan mendorong distribusi anggaran yang lebih merata. Hal ini bertujuan agar tidak ada penumpukan di satu triwulan, yang membuat masyarakat tak merasakan dampak pembangunan.
Baca juga : SBY Sepakat dengan Jokowi
Dengan cara itu, Bambang berharap konsumsi masyarakat dapat meningkat. Sebab, indikator ini berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya