Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kinerja BNI di 2019, Bisnis Internasional Makin Moncer
Rabu, 22 Januari 2020 18:41 WIB
Sebelumnya
Dengan pertumbuhan kredit tersebut, BNI mencatatkan Pendapatan Bunga Bersih (NII) sebesar Rp 36,6 triliun pada akhir tahun 2019 atau tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 35,45 triliun. Pertumbuhan NII tersebut mampu menjaga ROE pada posisi 14% di akhir tahun 2019.
Guna mendukung ekspansi pada kredit kecil, BNI meningkatkan jumlah outlet yang diberikan kewenangan untuk dapat menyalurkan kredit kecil. Sebelumnya pada tahun 2017, jumlah outlet yang dapat menyalurkan kredit kecil hanya 197 outlet, kini telah mencapai 289 outlet di seluruh Indonesia.
BNI juga mencatat penyaluran kredit yang tumbuh ke Segmen Kredit Konsumer, yaitu sebesar 7,7% yoy diatas tahun 2018 menjadi Rp 85,87 triliun. Kredit BNI juga tersalurkan ke Segmen Kredit Korporasi yang tumbuh 9,8% yoy.
Kredit korporasi terutama disalurkan ke sektor usaha manufaktur, serta listrik, gas, dan air. Pinjaman infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas dalam menumbuhkan pinjaman segmen bisnis korporasi ini, salah satunya adalah proyek jalan tol.
Baca juga : BRI Raih 2 Penghargaan Internasional Triple A Country Awards di Hong Kong
Pendapatan Non Bunga
Bisnis BNI pun terus berjalan dengan dukungan pendapatan non bunga atau FBI yang tercatat sebesar Rp 11,36 triliun atau tumbuh 18,1% di atas periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 9,62 triliun.
Pertumbuhan FBI ini ditopang oleh pertumbuhan recurring fee sebesar 17,7% yoy. Sekitar 27,4% dari FBI yang terhimpun, berasal dari aktivitas bisnis internasional BNI melalui kantor-kantor BNI cabang luar negeri.
Kenaikan FBI dikontribusi oleh pertumbuhan pada Segmen Konsumer Banking, yaitu komisi dari pengelolaan kartu debit yang tumbuh 39,6%; komisi pengelolaan rekening yang naik 16,3% yoy; komisi ATM yang meningkat 13,2% yoy; dan komisi bisnis kartu kredit tumbuh 10,6% yoy.
Baca juga : Banjir Jakarta Awal Tahun Jadi Sorotan Media Internasional
DPK
Pertumbuhan bisnis BNI tersebut didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) berbiaya rendah pada tahun 2019.
DPK BNI pada akhir tahun 2019 terhimpun sebesar Rp 614,31 triliun atau tumbuh 6,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 578,78 triliun. DPK tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar 22,3% yoy.
Aset Tumbuh
Baca juga : Resmi Dimulai, Desain Pembangunan Terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Pada akhir 2019, BNI mencatatkan Total Aset sebesar Rp 845,61 triliun atau tumbuh 4,6% yoy dibandingkan akhir 2018 yang mencapai Rp 808,57 triliun.
Pertumbuhan aset BNI ini jauh melampaui pertumbuhan aset di industri perbankan yang mencapai 5,9% yoy per Oktober 2019. [SRI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya