Dark/Light Mode

PHK 677 Karyawan

Indosat Oleng

Minggu, 16 Februari 2020 04:51 WIB
Logo Indosat (Foto: Istimewa)
Logo Indosat (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indosat melakukan pemangkasan karyawan besar-besaran. Alasannya untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya yang lagi oleng. Tercatat ada 677 karyawan yang kena PHK. Tragisnya, PHK dilakukan di hari kasih sayang alias valentine. 

Seharian kemarin, jagad Twitter dihebohkan kabar PHK 677 karyawan Indosat. Ada yang kaget, ada juga yang maklum. Indosat dianggap kurang bisa bersaing. Setelah kabar itu merebak, pihak manajemen Indosat membenarkan kabar PHK tersebut. 

Direktur SDM Indosat, Irsyad Sahroni mengatakan, proses pemutusan hubungan kerja sudah sesuai ketentuan yang berlaku dan dilakukan dengan transparan kepada karyawan. Dari 677, sebanyak 541 karyawan setuju dengan paket yang ditawarkan manajemen. Sisanya masih tahap negosiasi. 

"Kami juga menjalin kerja sama dengan mitra managed service untuk memberi kesempatan bagi mereka agar tetap dapat bekerja di mitra kami tersebut," kata Irsyad kepada wartawan, kemarin. 

Baca juga : KPK Tahan Bupati Bengkalis

Kenapa ada PHK? Irsyad mengatakan, langkah perampingan karyawan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan menjaga kinerja perusahaan. Harapannya perusahaan lebih gesit dan fokus pada pasar dan layanan pelanggan.

Merujuk laporan keuangannya  Indosat memang sedang keteteran. Per September lalu, masih menderita kerugian sekitar Rp 284,59 miliar. Dibanding periode lalu, kerugian Indosat menyusut 82 persen dari Rp 1,54 triliun. Rugi bersih yang berhasil ditekan itu terjadi seiring dengan pendapatan perusahaan yang naik pada periode tersebut.

Total pendapatan Indosat pada periode tersebut naik 12,40 persen menjadi Rp 18,85 triliun dari sebelumnya Rp 16,77 triliun. Pendapatan terbesar dari bisnis selular naik menjadi Rp 15,08 triliun dari sebelumnya Rp 13,18 triliun.

Adapun pendapatan lainnya dari multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) naik menjadi Rp 3,25 triliun dari Rp 3,03 triliun, Sementara sisanya dari bisnis telekomunikasi tetap yang turun menjadi Rp 520,35 miliar dari Rp 568,79 miliar pada periode yang sama 2018.

Baca juga : Pelindo III Gelar Ajang Inovasi Teknologi

Kendati pendapatan naik, beban Indosat juga masih tinggi dan meningkat. Total beban naik menjadi Rp 17,33 triliun dari Rp 16,59 triliun, terutama dari beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, beban pemasaran, dan beban umum administrasi. Namun ada efisiensi dari beberapa beban yakni beban karyawan dan adanya keuntungan seluruh kurs.

Mengacu laporan keuangan per September itu, Grup Indosat mempunyai sekitar masing-masing 3.697 dan 3.700 karyawan, termasuk karyawan tidak tetap.

Kabar ini menghangatkan lini masa Twitter. Sebagian tak percaya. Perusahaan sebesar Indosat bisa oleng juga. "Padahal di kotaku sinyal Indosat bagus, ampe tumpah-tumpah," ungkap @guntur_skacore. 

Selebtwit @ndorokakung berharap manajemen memberikan kpmpensasinyanh sesuai. "Semoga pesangonnya bagus," ujarnya. Sementara akun @jocelyn03 tak heran dengan pemecatan tersebut. Menurut dia, jaringan Indosat kurang bisa bersaing. Di tempat tinggalnya, jaringan Indosat masih buruk. "Untuk internetan ga bisa sama sekali, hanya loading terus menerus. Pasahal dulu Indosat ok lho jaringannya," cuitnya. 

Baca juga : KPK Tahan Bupati Solok Selatan

"Gara-gara ekonomi meroket, timpal @budi2984. Akun @sugikawuloalit ikut menyindir. Dia bilang, seandainya bekerja menjadi pegawai Indosat tentunya dengan senang hati akan mundur. "Lagian ngapain juga mesti sibuk kerja kerja kerja kalau menjadi pengangguran saja bisa dapat gaji cuma modal pegang kartu pra kerja," celetuknya.

Akun @jemmy_biru mengungkapkan ada sejumlah perusahaan dalam kondisi oleng. Sebut saja Caterpillar dan Giant hang menutup bayak gerai.  "Bahaya memang bubble economic itu, di atas kertas stabil namun fakta lapangan menanti kematian," tuntasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.