Dark/Light Mode

Sentil Kinerja Menpar

Jokowi Mengakui Pariwisata Kita Kalah Oleh Singapura Cs

Selasa, 18 Februari 2020 09:32 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor pariwisata kembali disorot. Dalam rapat terbatas, Presiden Jokowi menyentik kinerja Menteri Pariwisata Wishnutama Kusubandio.Pasalnya, pariwisata Indonesia masih kalah bersaing dengan tiga negara tetangga: Singapura, Malaysia dan Thailand. 

“Kalau dibandingkan dengan negara tetangga kita, misalnya Singapura berada di peringkat 17, Malaysia 29, dan Thailand 31. Ini menjadi catatan kita ke depan dalam rangka memperbaiki dari 4 sub index dan 14 pilar yang menjadi tolak ukur index daya saing pariwisata dunia,” kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas tentang Peningkatan Peringkat Pariwisata Indonesia di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. 

Turut hadir dalam rapat ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

Baca juga : Jokowi: Dari 2015 Peringkat Daya Saing Pariwisata Indonesia Naik Terus

Jokowi mengungkapkan, peringkat daya saing pariwisata Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index, dari tahun ke tahun semakin baik. Terlihat pada 2015, peringkat daya saing pariwisata Indonesia berada di peringkat 50. 

Kemudian, dua tahun berikutnya di 2017, naik ke peringkat 42. Untuk tahun 2019, peringkat kembali naik meski hanya sedikit, peringkat 40. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, pariwisata Indonesia memiliki lima keunggulan dibanding negara lain. 

Yakni, berkaitan dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam, keterbukaan, serta daya tarik budaya dan kunjungan bisnis. Namun, sektor pariwisata Indonesia masih lemah di lima pilar lainnya. 

Baca juga : Dukung Percepatan Pariwisata, Citilink Terbangi Langit Bandung-Kuala Lumpur

Yaitu, bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata yang masih dalam pembenahan terus, keamanan, lalu teknologi informasi. 

“Saya kira catatan-catatan ini harus kita jadikan perhatian dalam bekerja ke depan, dengan target-target yang terukur dan jelas,” tegasnya. 

Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azhari mengatakan, pemerintah seharusnya membenahi terlebih dahulu destinasi wisatanya, sebelum dipasarkan ke dunia luar. 

Baca juga : Gelar Natal Bersama, Relawan Jokowi Ajak Perkuat Toleransi

“Formula pengembangan destinasi wisata super prioritas dengan pendekatan storynomics tourism yang dilakukan pemerintah, bukan metode yang tepat untuk menarik wisatawan,” kritik Azril. 

Azril membandingkan pariwisata di Singapura dan Thailand yang dianggap jauh lebih baik karena dari segi informasi pelayanan destinasi wisata, sudah ada dan sangat memadai. Bahkan sejak saat wisatawan tiba di bandara. 

Sekadar informasi, sepanjang tahun 2019, jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia tercatat 16,1 juta orang. Jumlah tersebut naik sekitar 1 juta dari tahun sebelumnya, yakni sekitar 15,8 juta. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.