Dark/Light Mode

Menteri Ani Tebar Insentif Bagi Pelaku Industri Manufaktur

Kamis, 5 Maret 2020 06:55 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan meluncurkan paket insentif fiskal untuk pelaku industri manufaktur dan pariwisata yang terdampak virus corona. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, alokasi dana sebesar Rp 298,5 miliar akan tetap diberikan bagi stimulus peningkatan sektor pariwisata. Namun harus menunggu waktu yang tepat. 

“Kita masih terus memantau dampak dan perkembangannya (virus corona) seperti apa. 

Sehingga instrumen-instrumen untuk memberikan stimulus akan menyesuaikan dengan tingkat risiko itu,” kata Menteri yang akrab disapa Ani itu, di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Menteri Erick: Tenang Saja, Stok Beras BULOG Untuk Seluruh Indonesia Aman Terkendali

Ia menambahkan, jika risiko penyebaran corona di Indonesia mengurangi dari sisi interaksi, pemerintah harus diadjust dari sisi instrumen yang akan dipakai. 

“Kalau tujuannya tetap untuk men-stimulate kita harus cari timing yang tepat,” kata Ani. 

Sri Mulyani juga berencana meluncurkan paket insentif fiskal untuk para pelaku industri manufaktur yang terdampak virus corona. 

Pemerintah, sambung Ani, akan memitigasi risiko wabah corona terhadap pelaku industri yang kehabisan bahan baku produksi. Pasalnya, sekitar dua pertiga impor bahan baku industri Indonesia berasal dari China. 

Baca juga : Ada Corona, Kemenperin Diskon Bea Masuk Bahan Baku Industri

Namun, dia belum membocorkan bentuk insentif yang akan diberikan pada pelaku industri tersebut. 

“Yang kita lakukan lebih untuk merespons dropnya tourism yang sekitar 2 juta dari China. Tapi sekarang kita melihat bahwa ini merembet kepada sektor produksi. Maka kita harus memformulasikan beberapa opsi policy. Sudah kita mulai kaji dan nanti pasti kita akan diumumkan segera,” katanya lagi. 

Saat ini, pemerintah sedang menganalisis bidang industri manufaktur yang paling terdampak. 

Saat virus menyebar di Wuhan, China, industri yang terdampak adalah elektronik dan otomotif. Ani juga meminta pengusaha mencari alternatif negara asal bahan baku produksi. 

Baca juga : Pelajar Dibekali Informasi Seputar Manfaat Sawit

Apalagi, dua bulan lagi akan ada momen puasa dan Lebaran yang biasanya diikuti meningkatnya permintaan berbagai barang konsumsi.“Mudah-mudahan, instrumen fiskal yang kita siapkan mampu menjaga sektor produksi dan konsumsi Indonesia tetap tumbuh,” tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.