Dark/Light Mode

Garuda Rasionalisasi 6 Cucu Perusahaan, Garuda Tauberes Salah Satunya

Jumat, 3 April 2020 14:18 WIB
Pesawat Garuda. (Foto: net)
Pesawat Garuda. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan melakukan rasionalisasi terhadap enam cucu perusahaan. Garuda Tauberes salah satunya.

Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra mengatakan, ini baru tahapan awal dari rasionalisasi yang dilakukan. Pihaknya akan terus melakukan hal-hal yang diperlukan dan opsi-opsi apa saja yang ada.

"Hari ini kita rasionalisasi terhadap anak dan cucu perusahaan, di mana salah satunya yang menjadi cukup banyak perhatian media yakni Garuda Tauberes," kata Irfan seperti dikutip Antara, Jumat (4/2).

Baca juga : Bantu Indonesia Perangi Corona, Perusahaan Farmasi Rusia Nyumbang Obat-Obatan

Menurut Dirut Garuda tersebut, Garuda Tauberes akan dimergerkan dengan perusahaan inti yang ada saat ini. Hal ini mengingat Garuda Tauberes itu merupakan aplikasi kargo yang mau extend ke kelas menengah.

"Kita menganggap bahwa ini bisa kita lakukan juga di area bisnis kargo kita tanpa perlu melakukan pembentukan usaha bisnis baru," ujar Irfan.

Garuda menjamin rasionalisasi terhadap enam cucu perusahaannya tidak akan mempengaruhi kontrak atau kerja sama komersial yang sedang berjalan.

Baca juga : Karena Corona, Perusahaan Alih Daya Surati Jokowi

"Prinsip-prinsip Good Corporate Governance atau GCG juga terus kita lakukan, seperti disampaikan oleh Menteri BUMN kita juga memperhatikan seandainya anak dan cucu perusahaan tersebut memiliki kerja sama atau kontrak komersial yang sedang berlangsung kita pastikan akan tetap berjalan dengan entitas yang terpisah sehingga pada akhirnya tidak perlu ada yang dirugikan," ujar Irfan.

Irfan juga menambahkan bahwa khusus untuk aspek sumber daya manusia atau SDM, Garuda Indonesia tidak melakukan rasionalisasi terhadap personel di anak dan cucu perusahaan tersebut. "Kita alokasikan khususnya ke perusahaan-perusahaan yang dimerger. Proses masih terus kita lakukan, mudah-mudahan bisa segera kita selesaikan," katanya.

Selama ini, kata dia, Garuda melakukan beberapa kajian yang mendalam mengenai anak dan cucu BUMN, dan Garuda ingin sebenarnya banyak fokus pada bisnis inti dan kemudian memetakan serta mengevaluasi apa yang selama ini terjadi di anak dan cucu perusahaannya.

Baca juga : Pasien Corona Yang Berhasil Sembuh Bertambah Lagi, Totalnya Kini Jadi 11

"Jadi seperti telah disampaikan oleh Menteri BUMN, kita sepenuhnya mendukung arahan dari Kementerian terkait pengelolaan yang proper baik untuk anak maupun cucu perusahaan BUMN," ujar Irfan.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menerbitkan, keputusan menteri (kepmen) mengenai penataan anak perusahaan atau perusahaan patungan di lingkungan BUMN dengan memperketat pendirian untuk keduanya.

Kepmen itu juga menyatakan, Kementerian BUMN melakukan review terhadap going concern anak perusahaan dan perusahaan patungan yang kinerjanya tidak baik dan mengambil keputusan terbaik berdasarkan pengkajian, dengan melibatkan direksi BUMN. Moratorium dan review yang dimaksud berlaku juga terhadap perusahaan afiliasi yang terkonsolidasi ke BUMN, termasuk cucu perusahaan dan turunan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.