Dark/Light Mode

Senyum Menyongsong 2019

Waskita Beton Pede Kantongi Rp 1,31 T

Rabu, 6 Februari 2019 09:34 WIB
Dirut PT Waskita Beton Precast Jarot Subana berbicara di acara sharing session bertajuk Gather and Be Thankful Together. (Foto Mellani Eka Mahayana/Rakyat Merdeka
Dirut PT Waskita Beton Precast Jarot Subana berbicara di acara sharing session bertajuk Gather and Be Thankful Together. (Foto Mellani Eka Mahayana/Rakyat Merdeka

RM.id  Rakyat Merdeka - Usianya baru mau lima tahun. Tapi larinya kencang. Berdiri Oktober 2014, PT Waskita Beton Precast tak sabar mencetak keberhasilan lagi pada 2019. Membidik laba bersih Rp 1,31 triliun. Setelah 2018 mengantongi keuntungan Rp 1,1 triliun.

Direktur Utama Waskita Beton Precast Jarot Subana menuturkan, kenaikan laba emiten perusahaan berkode WSBP itu bakal ditopang dari perolehan kontrak baru ditargetkan mencapai Rp 10,39 triliun. Naik dari Rp 6,66 triliun pada 2018.

Adapun nilai kontrak yang dikelola Waskita Beton hingga Desember 2018 tercatat Rp 17,35 triliun. Di sisi pendapatan usaha dipatok Rp 9,37 triliun, dan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp 10,39 triliun. Di sisi lain untuk belanja modal, WSBP mematok angka Rp 922,96 miliar.

"2019, kita on the track, dan bahkan kita yakin hingga 2020 mendatang," kata Jarot dalam acara sharing session PT Waskita Beton Precast Tbk bertajuk Gather And Be Thankful Together, Minggu (3/2), di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Turut hadir di acara tersebut Pengamat Ekonomi Hendri Saparini dan Poltak Hotradero.

Baca juga : Beli Pesawat Jet Harga Rp 219 M

Pencapaian tersebut tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Keberhasilan itu tak lepas dari lima jurus WSBP. Dipaparkan Jarot. Pertama, penguasaan material bahan baku dan peralatan pendukung. Kalau mesti bersaing di infrastruktur, mereka siap. Sebab, WSBP memiliki ketersediaan truk mixer dan quarry.

Quarry: lokasi pertambangan tanah atau batuan yang digunakan untuk keperluan proyek seperti tanah material timbunan dan batu. Lokasinya di Bojanegara (Cilegon), Pasuruan (Lumbang), Rumpin (Bogor), Salatiga (Boyolali) dan Talun (Pekalongan).

Jurus kedua: inovasi produk baru. "Kita punya laboratorium beton untuk inovasi produk. Pengembangan produk baru tahun ini yaitu tiang listrik beton, dan bantalan rel kereta api," urainya. Tiga jurus terakhir: upaya efisiensi operasional, memperluas pangsa pasar dan peningkatan sistem. Waskita Beton memiliki tiga lini bisnis yaitu precast, ready mix dan jasa kontruksi.

Saat ini, perseroan memiliki 11 pabrik dengan kapasitas 3,5 juta ton yang berada di Jawa dan Sumatera. Jarot menargetkan, perseroan bakal mengoperasikan pabrik baru di Kalimantan pada kuartal III 2019. Kapasitasnya sekitar 200 ton. "Ini adalah pabrik pertama kami di Kalimantan," ucapnya.

Baca juga : Bahan Mentah Olah Di Sini Untuk Kebutuhan Kita

Waskita Beton terus mencetak kinerja positif sejak didirikan pada 2014. Jarot menambahkan, kinerja moncer perseroan tentunya tak lepas dari komitmen pemerintah yang gencar membangun infrastruktur.

Untuk diketahui, WSBP menutup akhir 2018 dengan senyuman menyongsong 2019. Arus kas (cashflow) operasional anak perusahaan Waskita Karya ini meraih surplus Rp 1,1 triliun. Dibandingkan 2017 yang minus Rp 2,4 triliun. Dan di 2016 yang minus Rp 3 triliun.

Direktur Keuangan WSBP Anton YT Nugroho menambahkan, akhir tahun lalu WSBP menerima pembayaran dari proyek turnkey jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) sebesar Rp 1,6 triliun. Pembayaran termin KBLM sudah terealisasi sebesar Rp 665 miliar, dan Rp 250 miliar di antaranya merupakan pembayaran turnkey.

"Pada 2018, arus kas dari operasional perusahaan surplus. Penerimaan termin yang sudah masuk mencapai Rp 9,8 triliun, lalu kami terima lagi sampai akhir 2018 sebesar Rp 1,6 triliun. Jadi, totalnya sekitar Rp 11,4 triliun," ujar Anton.

Baca juga : REI Siapkan Konsep Hunian Mirip Apartemen

WSBP telah menuntaskan proyek Tol Becakayu yang merupakan proyek turnkey pertama perseroan. Proyek turnkey memiliki margin yang lebih besar dibandingkan non-turnkey.

"Namun, sebagai kompensasi, kontraktor harus siap pendanaan sampai proyek selesai," jelasnya.

Saat ini, WSBP masih menyisakan proyek turnkey Cimanggis-Cibitung. Pembayaran termin untuk proyek ini akan terealisasi pada 2019 dengan pembayaran termin sebesar Rp 2,6 triliun.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.