Dark/Light Mode

Prestasi INKA Kebanggaan Indonesia

Sabtu, 9 Februari 2019 10:35 WIB
Pengiriman batch 1 ekspor 15 dari 250 kereta penumpang ke Bangladesh produksi PT INKA (Persero) di Pelabuhan Tanjung Perak, 20 Januari 2019. (Foto: INKA)
Pengiriman batch 1 ekspor 15 dari 250 kereta penumpang ke Bangladesh produksi PT INKA (Persero) di Pelabuhan Tanjung Perak, 20 Januari 2019. (Foto: INKA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai salah satu BUMN industri strategis Indonesia, saat ini PT INKA (Persero) tumbuh dan berkembang menjadi world class rolling stock integrator yang diakui dunia.

Survei SCI Verkehr GmbH memasukkan INKA sebagai 50 industri kereta api dunia dan sejak tahun 2013-2017, PT INKA (Persero) juga tercatat sebagai manufaktur sarana perkeretaapian penyedia kereta penumpang terbesar ke-5 di dunia, setelah Cina, India, dan Rusia. Berlokasi di Madiun, Jawa Timur, 37 tahun yang lalu, embrio PT INKA (Persero) berasal dari bengkel Lokomotif milik Jawatan Kereta Api.

Melalui bimbingan dan support dari Kementerian terkait, secara bertahap INKA mulai berani untuk memproduksi kereta penumpang (sleeper car, kereta eksekutif, premium), gerbong barang (gerbong bagasi, pulp, batu bara), kereta berpenggerak (Electric Multiple Unit, Diesel Multiple Unit, Diesel Electric Multiple Unit, dan Light Rail Transit), lokomotif (Elektrik, Diesel Hidrolik) dan ke depan sedang dikembangkan desain teknologi Medium Speed hingga High Speed Train.

Baca juga : Maskapai Sematkan Predikat Excellent Untuk Layanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Untuk mencapai teknologi High Speed Train, PT INKA (Persero) telah bekerjasama dengan berbagai pihak, antara lain Kemenristek Dikti, Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, BPPT, dan sinergi BUMN. BUMN yang telah bekomitmen antara lain dengan PT INALUM (Persero) untuk bidang pengembangan ekstrusi alumunium, PT Barata Indonesia (Persero) untuk bidang perakitan wheelset, PT Pindad (Persero) untuk bidang pengembangan motor traksi, PT INTI (Persero) untuk pengembangan sistem display informasi untuk penumpang, dan PT Krakatau Steel (Persero) untuk pengembangan plat stainless steel.

Selain itu kerjasama dengan pendidikan tinggi juga sudah terjalin, antara lain dengan Universitas Indonesia (bidang Engine Generator Control), Universitas Brawijaya (bidang Monitoring System), Universitas Sebelas Maret (bidang Air Conditioned), Universitas Gadjah Mada (bidang Engine Control), Institut Teknologi Bandung (bidang Bogie), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (bidang eksterior dan interior).

Pada 20 Januari 2019 kemarin telah dikirimkan 15 unit dari 250 unit kereta penumpang Bangladesh Railways melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pengiriman kereta ke Bangladesh Railways ini merupakan kontrak pengadaan ketiga dengan nilai sebesar US$ 100,89 juta.

Baca juga : Jenderal Non-Job, Sebab Dan Solusinya

Sebelumnya pada tahun 2016, PT INKA (Persero) juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak senilai US$ 72,39 juta dan 50 kereta ke Bangladesh pada tahun 2006 dengan nilai kontrak sebesar US$ 13,8 Juta. Selain untuk Bangladesh Railways, pada tahun 2018 kemarin, PT INKA (Persero) juga telah menandatanganl kontrak pengadaan kereta untuk Phillipines National Railway sebanyak 6 Diesel Multiple Unit, 3 Lokomotif Diesel Elektrik, dan 15 unit kereta Penumpang dengan nilai kontrak sebesar US$ 57,25 Juta.

Selain menggarap pasar ekspor, PT INKA (Persero) juga mengerjakan kereta penumpang pesanan PT KAI (Persero) sebanyak 438 kereta yang direncanakan akan selesai pada bulan Mei 2019 serta LRT Jabodebek sebanyak 31 trainset (186 kereta).

Sebagai perusahaan kelas dunia, INKA memliki tenaga kerja terampil, terlatih, dan berpengalaman di berbagai bidang pekerjaan. Dan total 890 pekerja aktif yang ada di INKA, sebanyak 34% merupakan pekerja millennial. itu support system manufacturing juga didukung oleh anak perusahaan, yakni PT INKA Multi Solusi (PT IMS), PT Rekaindo Global Jasa, dan cucu perusahaan yakni PT IMSS, PT IMSC, dan PT IMST.

Baca juga : Kemenpar Kenalkan Digital Pariwisata Indonesia

Untuk menjawab tantangan kebutuhan moda kereta api dalam dan luar negeri yang semakin meningkat, PT INKA (Persero) telah memilih Banyuwangi sebagai lokasi workshop kedua. Dengan total lahan 83 Ha atau hampir 4 kali luas workshop Madiun, PT INKA (Persero) ingin fokus pada pengembangan kereta berpenggerak dan riset-riset perkeretaapian nasional.

Pencapaian PT INKA (Persero) hingga sekarang tidak lepas dari semangat dan komitmen seluruh insan INKA untuk berkontribusi dalam pengembangan transportasi massal berbasis kereta. Juga media massa, peran kawan-kawan pers, baik celak, elektronik, maupun digital telah mendukung citra INKA di mata konsumen, pemerintah, mitra, dan stakeholder terkait.

Selamat Hari Pers Nasional 2019, Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.