Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Beri Bantuan Pengolah Pupuk Organik untuk Petani Gunung Kidul

Selasa, 28 April 2020 13:37 WIB
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Dok. Kementan)
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai upaya mendukung petani dalam menyediakan pupuk organik secara mandiri. Tahun ini, DIY mendapatkan 9 alokasi UPPO dari Kementan, 6 unit di antaranya di Gunung Kidul.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, di 2020, Kementan akan mengadakan 500 unit UPPO untuk seluruh Indonesia. "Dengan bantuan UPPO ini diharapkan petani dapat memproduksi serta menggunakan pupuk organik dan meningkatkan produksi pertanian juga pendapatan petani" ungkap Mentan.

Baca juga : Kementan Bantu Petani Durian Lakukan Inovasi Penjualan Via Online

Pembangunan UPPO diarahkan pada lokasi yang memiliki potensi sumber bahan baku pembuatan kompos, terutama limbah organik/limbah panen tanaman, kotoran hewan/limbah ternak dan sampah organik rumah tangga pada sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan rakyat dan peternakan terutama pada kawasan pengembangan Desa Organik. "Kementan bukan mendorong substitusi pupuk kimia ke pupuk organik. Kami mendorong penggunaan pupuk secara berimbang. Karena zat hara yang dibutuhkan tanaman juga ada di pupuk anorganik. Karenanya, petani harus seimbang dalam menggunakan kedua pupuk tersebut agar lahan sehat, produksi meningkat dan produktivitas melesat," paparnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnubroto mengatakan, wilayahnya merupakan gudang ternak sapi di DIY, sehingga perlu adanya dukungan pakan ternak sapi. "Untuk itu, Kementerian Pertanian memberikan stimulan bantuan kepada kelompok tani (poktan), yang dikelola secara swadaya berupa Unit Pengolah Pupuk Organik untuk produksi pupuk kandang sebagai pupuk dasar tanaman. Harapannya, pupuk kandang ini mampu mempercepat pertumbuhan pakan ternak," kata Bambang.

Baca juga : Di Masa Pandemi, Bantuan PWI Peduli Diprioritaskan Untuk Wartawan

Bambang mengatakan, tiga kelompok tani yang mendapat bantuan, yakni Kelompok Tani Karangjambu, Peron, Bleberan, Playen; Kelompok Tani Karangrejo, Sawahan 2, Bleberan, Playen; dan Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Bandung, Bandung, Playen. Pupuk kandang yang akan diproduksi adalah pupuk organik berbahan dasar kotoran hewan (kohe) merupakan bahan utama kesuburan lahan pada setiap musim tanam.

Kebutuhan pupuk kandang atau kompos setiap tahunnya selalu bertambah, sehingga beberapa kelompok tani berharap mendapatkan bantuan UPPO untuk mencukupi kebutuhan pupuk kompos bagi anggotanya atau untuk usaha produksi dan dipasarkan. "Kami berharap kelompok tani segera dapat mewujudkan pembangunan UPPO yang terdiri dari kandang sapi komunal, rumah kompos, kantor UPPO, mesin APO, motor roda tiga sebagai alat transportasi barang yang dikerjakan secara swakelola," kata Bambang.

Baca juga : Sambut Ramadhan, Bamsoet Berikan Bantuan ke Ratusan Guru Ngaji

Bambang menambahkan, jika UPPO sudah berproduksi hendaknya pupuk kompos yang dihasilkan untuk pemenuhan kebutuhan pupuk organik di desanya dahulu. Kemudian setelah surplus produksinya bisa dipasarkan keluar. "Hal ini dimaksudkan untuk pembenahan lahan di Gunung Kidul agar lebih terjaga kesuburannya," katanya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.