Dark/Light Mode

Diungkap Satgas Pangan

Ini Mafia Yang Bikin Harga Gula Mahal

Rabu, 29 April 2020 05:01 WIB
Harga gula melambung tinggi di bulan puasa.
Harga gula melambung tinggi di bulan puasa.

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga gula masih tinggi. Gula yang dijual ke konsumen di sejumlah daerah di Indonesia masih di atas Rp 17.000 per kilogram (kg). Padahal, harga gula impor yang masuk ke Indonesia harus di bawah harga yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 12.500 per kg. 

Ketua Satgas Pangan Brigjen Pol, Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, masih tingginya harga gula lantaran adanya pelelangan gula di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg. 

Di Sumatera Utara, Satgas Pangan menemukan adanya aksi curang tersebut. “Kami menemukan, dan sudah melakukan penindakan di Sumatera Utara atas tindakan PT Perkebunan Nusantara II yang melakukan lelang produk gula sebesar Rp 12.900/kg, bervariasi. Sempat kami lakukan police line,” kata Daniel dalam konferensi pers virtual distribusi gula, kemarin. 

Baca juga : Emak-emak Keluhkan Harga Gula Pasir Tinggi Di Pasaran

Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto mengungkapkan, aksi lelang gula di atas HET tersebut, jelas melanggar ketentuan pemerintah yang diatur Permendag nomor 7 tahun 2020. 

Aksi nakal tersebut juga menyebabkan harga jual gula di masyarakat masih sekitar Rp 17.000/kg. Di beberapa daerah bahkan ada yang sampai di angka Rp 20.000 per kg. 

“Kalau pelelangan sebesar Rp 12.900/kg akan menimbulkan harga ke distributor Rp 15.000/ kg. Dan agen akan jual lebih dari Rp 15.000/kg. Ujungnya di pasaran sekitar Rp 17.000/kg, kurang lebih seperti itu. Ini tidak sehat,” ujarnya. 

Baca juga : Antisipasi Kekurangan Pangan Di Tengah Pandemi, BPIP Serukan Gerakan Menanam

Agus menegaskan, pemerintah telah menugaskan produsen yang mendapat penugasan, baik BUMN maupun swasta melakukan pelelangan gula ke distributor di bawah HET. 

“Kita sepakat untuk mengimbau, pelelangan ini tidak boleh melebihi HET di konsumen. Terutama dari produsen yang telah melakukan penjualan tadi dan ini membuat harga-harga yang tidak stabil,” imbuh Agus. 

Pihaknya, lanjut Menteri Agus, telah membentuk tim pengawasan agar praktek-praktek seperti ini tak terulang lagi. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Investasi di Jatim Tertinggi di Pulau Jawa

“Kami telah membentuk tim monitoring dengan Satgas Pangan untuk mengawasi jalannya proses ini semua. Agar di tengah situasi pandemi kita harus bersatu melawan Covid-19, dan jangan ada oknum-oknum melakukan penjualan-penjualan yang tidak sehat. Saya tekankan segala yang melanggar akan ditindak tegas,” tegas Agus. 

Seperti diketahui, Kemendag sudah menerbitkan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar untuk bahan baku gula kristal putih sebanyak 438.802 ton. 

Mendag Agus mengklaim, kuota impor gula yang diberikan itu dapat memenuhi kebutuhan sampai Lebaran yang terjadi pada Mei 2020. “Yang telah diterbitkan sebanyak 438.802 ton. Kemendag memprediksi pada tahun ini kegiatan impor gula mentah bisa mencapai 3 juta ton,” ujar Agus. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.