Dark/Light Mode

Penjualan Produk Petani Binaan Ponpes Al-Ittifaq Meningkat Di Tengah Pandemi Covid-19

Selasa, 5 Mei 2020 13:04 WIB
Ponpes Al-Ittifaq membuka penjualan pangan online di Bandung
Ponpes Al-Ittifaq membuka penjualan pangan online di Bandung

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekhawatiran masyarakat akan berkurangnya pangan di tengah pandemi Covid-19 tak perlu dirisaukan. 

Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ittifaq di Kampung Ciburial, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, lebih dari dua dekade ini mengabdikan diri kepada masyarakat untuk membantu para petani sekitarnya mencukupi kebutuhan pangan, terutama pada komoditas hortikultura seperti buah dan sayur. 

Di tengah Pandemi, Ponpes Al-Ittifaq membuat sejumlah gebrakan agar bisnis di sektor ini terus ‘bernapas’. Mereka membuka layanan online untuk mendistribusikan produk para petani binaan mereka. 

“Sudah kita layani (penjualan online,Red) per 27 Maret kemarin,” ujar Ketua Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, A Setia Irawan dalam keterangannya saat dihubungi, Selasa (5/5). 

Baca juga : Produksi Pangan Indonesia Cukup Kuat Dan Terkendali

Warga cukup pesan melalui aplikasi Google Form. Selepas data terisi, Ponpes akan mendistribusikan langsung kepada masyarakat melalui transportasi online. Transaksi yang dilakukan sebelum pukul 14.00 bakal dikirim esok hari, sementara selepas jam 14.00 itu bakal dikirim lusa harinya. 

Dia memaparkan bahwa tren penjualan melalui online cukup signifikan. Kebutuhan masyarakat akan sayur dan buah meningkat di tengah pandemo. “Satu hari 40-60 permintaan,” ujar Irawan. 

“Jadi memang sejak Covid-19 justru meningkat dari aspek penjualan. Untuk permintaan ke supermarket sampai 4-5 kali lipat,” lanjut Irawan. 

Sebagai informasi, Pondok Pesantren Al-Ittifaq sudah eksis di sektor agribisnis lebih dari dua dekade silam. Mereka melalui koperasinya merupakan salah satu distributor sayuran ke daerah Bandung dan Jabodetabek. Total ada 14 hektare lahan milik pesantren dan 135 hektare yang dikelola oleh sembilan kelompok tani. 

Baca juga : Proyek Pelindo lll Jalan Terus Saat Pandemi

Irawan memaparkan, pihaknya saat ini tengah membangun koneksi dengan ponpes-ponpes di Jawa Barat. Yakni bagaimana mengembangkan potensi sektor agrobisnis di pondok pesantren.

“Luar biasa besar potensi pesantren kita. Punya lahan, punya SDM (Sumber Daya Manusia), tinggal kita berdayakan,” tegas Irawan. 

Dia yakin semakin bayak pesantren yang eksis di bidang agrobisnis, maka kebutuhan pangan nasional seperti buah dan sayur bisa dipenuhi secara mandiri.

“Efek dominonya besar. Skala pemberdayaan ekonominya luar biasa. Al-Ittifaq sekarang sedang menuju ke arah itu,” tutup Irawan. 

Baca juga : Penghematan, Kunci Bandara Angkasa Pura II Tetap Beroperasi Optimal di Tengah Pandemi Covid-19

Terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengapresiasi banyaknya andil pondok pesantren seperti Al-Ittifaq. Anton-sapannya- mengaku sudah tahu kiprah ponpes tersebut sejak lama. 

“Peran mereka semakin terasa ketika pandemi seperti sekarang. Bisa terlihat bagaimana dengan konsep pertanian yang terintegrasi seperti Ponpes Al-Ittifaq, mereka tetap eksis dan suplai terus berjalan,” ungkap Anton. 

Selaras dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), lanjut Anton, pihaknya berkomitmen untuk membantu dan bersinergi dengan para stakeholder / startup pertanian, salah satunya Ponpes seperti Al-Ittifaq. 

“Belum lama kami sudah launching bersama Kedai Sayur dan Sandi Octa di Cianjur. Bagaimana menjembatani kesulitan para petani dalam hal distribusi. Kami dari Kementan sesuai arahan Pak Mentan akan membantu cost-cost distribusi para petani,” beber alumunus Universitas Brawijaya itu. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.