Dark/Light Mode

Harga Gula Tinggi? Ini Penjelasan Menko Perekonomian

Rabu, 13 Mei 2020 14:33 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Istimewa)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga gula yang masih tinggi, ternyata dipicu oleh beberapa impor yang tertunda, lantaran adanya kebijakan lockdown di sejumlah negara. 

Hal ini dikatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konferensi pers melalui video, Rabu (13/5).

Baca juga : Harga Bawang Merah Dan Gula Pasir Tinggi, Jokowi Perintahkan Cek Lapangan

"Gula pasir memang belum turun seperti yang diharapkan, karena adanya impor yang tertunda akibat lockdown. Di pasar tradisional, harganya masih Rp 17.650. Di pasar modern, Rp 12.500," kata Airlangga.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah sudah melakukan pengalihan gula rafinasi ke pasar. "Pengalihan ini diharapkan mampu menekan harga ke bawah. Memang itu yang menjadi salah satu persoalan terkait hal tersebut," jelas Airlangga.

Baca juga : AirAsia Mau Terbang Lagi, Ini 10 Aturan Ketatnya

Sementara itu, harga beberapa komoditas lain, dilaporkan stabil. Harga beras medium relatif tetap sebesar Rp 11.750, beras premium Rp12.700, daging sapi di kisaran Rp 118.000, cabe rawit Rp 32.600, cabe merah Rp 27.850, bawang merah Rp 51.950, bawang putih Rp 37.100, minyak goreng Rp 12.000, minyak goreng kemasan Rp 14.750, daging ayam Rp 31.000, dan telur ras Rp 24.000. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.