Dark/Light Mode

Habiskan Investasi Rp 14,4 T, Terminal Kijing Siap Dibuka Akhir Tahun Ini

Kamis, 11 Juni 2020 14:29 WIB
Pembangunan Terminal  Kijing (Foto: Dok. Pelindo II)
Pembangunan Terminal Kijing (Foto: Dok. Pelindo II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu lagi proyek strategis nasional (PSN) bakal rampung dalam waktu dekat. Yaitu Terminal Kijing. Terminal tersebut rencananya akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan total investasi yang telah digelontorkan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencapai Rp 14,45 triliun.

Direktur Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Laut Subagiyo mengatakan, saat ini pelaksanaan pembangunan fisik konstruksi Terminal Kijing hingga akhir Mei 2020 telah mencapai sekitar 60 persen dan ditargetkan akan selesai pada November 2020. "Sebagian dari pembangunan Terminal Kijing ini akan bisa beroperasi pada akhir 2020,” katanya, di Jakarta, Kamis (11/6).

Pembangunan Terminal Kijing telah dimulai sejak 2018. Diawali dengan ditandatanganinya perjanjian Konsesi Pembangunan dan Pengusahaan Terminal Kijing antara Kementerian Perhubungan dan Pelindo ll pada Juli 2018. Perjanjian konsesi ini meliputi pemberian hak kepada Pelindo ll untuk melakukan pembangunan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan dengan jangka waktu perjanjian konsesi selama 69 tahun.

Baca juga : Ini Alasan Gubernur Anies Perpanjang PSBB Di Jakarta Sampai Akhir Juni

Subagyo menjelaskan, Terminal Kijing adalah pengembangan dari Pelabuhan Pontianak. Statusnya menjadi PSN untuk mengantisipasi dan meningkatkan kapasitas Pelabuhan Pontianak. Saat ini, kondisi Pelabuhan Pontianak sulit untuk dikembangkan khususnya dalam melayani kapal yang lebih besar dikarenakan kendala teknis berupa kedalaman alur yang dangkal dan sedimentasi yang tinggi.

Subagyo mengungkapkan, pembangunan Terminal Kijing yang dilaksanakan Pelindo ll dilakukan secara bertahap. Tahap pertama total investasi pembangunan adalah sebesar Rp 14,45 triliun dan ditargetkan akan mulai beroperasi sebagian pada akhir 2020.

Walaupun beberapa bulan terakhir ada pandemi Covid-19, kata Subagyo, pembangunan infrastruktur di Indonesia termasuk pembangunan Terminal Kijing terus berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan. “Rencananya pembangunan Kijing ini meliputi pembangunan sisi laut (offshore) dan pembangunan sisi darat (onshore) yang berada di dalam lahan seluas 200 hektar tersambung oleh trastle sepanjang 3,5 km,” tuturnya.

Baca juga : Rugikan Negara Rp 4,9 Miliar, Eks Dirut Jasa Tirta II Divonis 5 Tahun Penjara

Ia juga menjelaskan, beberapa fasilitas yang akan dibangun di Terminal Kijing ini nantinya meliputi empat zona yaitu Zona Petikemas dengan total kapasitas 1.950.000 teus/tahun (Tahap I 950 teus/tahun dan Tahap II : 1.000.000 Teus/tahun), Zona Curah Cair dengan total kapasitas sebesar 12.180.000 ton/tahun (Tahap I : 8.340.000 ton/tahun dan Tahap II :  3.840.000 ton/tahun).

Ada pun, Zona Kering dengan total kapasitas sebesar 15.000.000 ton/tahun, dan Zona Multipupose dengan total kapasitas sebesar 1.000.000 ton/tahun (Tahap I : 500.000 ton/tahun, Tahap II : 500.000 ton/tahun).

Sementara, pada tahap pertama, beberapa fasilitas yang dibangun antara lain lapangan Terminal Petikemas ukuran 1.000 m x 100 m, lapangan sisi darat seluar 13, 8 Ha, Trestle ukuran 3.450 x 19,8 m, dengan estimasi kapasitas pada terminal petikemas sebanyak 500.000 Teus dan estimasi kapasitas Terminal Multipurpose sebanyak 500.000 ton. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.