Dark/Light Mode

Corona Bikin BUMN Setrum Hadapi Tantangan Makin Berat

PLN Dihadang Masalah Distribusi Dan Transmisi

Jumat, 19 Juni 2020 06:33 WIB
Dirut PLN Zulkifli Zaini (Dok : Humas PLN)
Dirut PLN Zulkifli Zaini (Dok : Humas PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) menghadapi tantangan makin berat imbas pandemi corona (Covid-19). Meski demikian, perusahaan setrum milik negara ini memastikan, sistem kelistrikan di Indonesia masih cukup memadai.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengakui, wabah Covid-19 membuat tantangan yang dihadapi perusahaannya saat ini makin berat. Selain persoalan transmisi, PLN juga perlu mengatasi masalah distribusi.

"Tantangan kami sekarang juga adalah kendala pembebasan lahan jalur transmisi. Ini dikarenakan pembangunan masuk kawasan hutan lindung,” kata Zulkifli dalam Rapat Dengar pendapat bareng Komisi VII DPR, di Jakarta.

Selain itu, dalam prosesnya PLN juga dihadapkan permasalahan sosial lainnya. Biasanya terkait resistensi masyarakat dalam pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maupun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

"Kami terus berkoordinasi dengan stakeholder untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut. Kami tidak ingin kendala ini berdampak pada kondisi pasokan listrik. Karena tujuan kami adalah memberikan pasokan listrik yang andal bagi masyarakat” tegas Zulkifli dihadapan anggota Komisi VII DPR.

Munculnya wabah Covid-19, lanjut Zulkifli, membuat proses transmisi dan juga distribusi terkendala. Wajar jika proyek transmisi di berbagai wilayah ikut terhambat. Contohnya, soal penyediaan dan fabrikasi material transmisi utama atau MTU.

Baca juga : Taktik Hadapi Pandemi, Penerbangan di Soekarno-Hatta Hanya Dilayani di Terminal 2D, 2E dan Terminal 3

“Sekarang penyediaan tenaga kerja di site terbatas sehingga ada potensi keterlambatan proyek,” katanya.

Zulkifli tidak menyebut secara rinci proyek apa dan di mana. Tapi secara umum dia memastikan proyek transmisi akan mengalami keterlambatan.

Wabah corona juga mengakibatkan banyaknya kontraktor mengalami penurunan kinerja. Performa kontraktor di bidang kelistrikan yang underperform berdampak pada penyelesaian beberapa proyek pembangunan transmisi dan gardu induk.

“Banyak kontraktor yang mengalami kesulitan secara finansial,” tuturnya.

Lebih dalam Zulkifli juga mengatakan, pembangunan transmisi serta Gardu Induk (GI) saat ini tidak diikuti dengan peningkatan permintaan dan proyeksi kebutuhan listrik golongan industri.

“Ini memberi berpengaruh kepada penurunan kebutuhan listrik di industri,” tegasnya.

Baca juga : Polikultur, Solusi Cerdas Hadapi Tantangan Keterbatasan Lahan Pengembangan Manggis

Tantangan lainnya yang masih dihadapi PLN adalah lokasi geografis. Akibatnya, transportasi penyediaan material distribusi unit (MDU) jaringan beserta komponen pendukungnya juga belum maksimal. Terutama untuk wilayah pedalaman di Indonesia.

Dia mengatakan, dalam hal distribusi listrik PLN juga menerima mandat dari pemerintah. Dalam mandat itu PLN perlu mengalirkan listrik ke seluruh wilayah Indonesia. Khususnya wilayah Timur.

"Sehingga kami sampai sekarang belum bisa memenuhi betul 100 persen wilayah timur Indonesia karena memang terkendala kondisi geografis. Tapi karena ini amanat dari pemerintah maka PLN harus untuk terus berupaya menyelesaikannya,” tegasnya.

Ia memastikan bahwa sistem kelistrikan untuk pelanggan di seluruh Nusantara aman. Ketersediaan pasokan listrik ini didukung oleh beroperasinya pembangkit listrik dari program 35.000 Megawatt (MW).

Secara akumulasi program 35.000 MW dan 7.000 MW total yang sudah terealisasi sebesar 14.792,5 MW. Khusus program 35.000 MW, PLN mencatat progress proyek pembangunan pembangkit yang telah beroperasi mencapai 8.137 MW atau sebesar 23 persen.

“Sebagian besar sudah dalam tahap konstruksi. Proyek yang sudah terkontrak namun belum mulai proses pembangunan mencapai 6.878 MW atau 20 persen,” jelasnya.

Baca juga : Kemenkop UKM Gaet Berdikari dan BGR Logistics Distribusi Bahan Pangan

Menanggapi hal ini, anggota komisi VII DPR, Ratna Juwita Sari menyoroti proyek PLN yang tertunda akibat pandemi corona.

Dia berharap agar proyek PLN yang berkaitan dengan kepentingan publik untuk mendapat perhatian pemerintah.

“Ini untuk PLN kira-kira pemerintah sudah memberikan dukungan atau bantuan apa untuk PLN jangan sampai PLN bekerja sendirian. Apalagi PLN juga memberikan pendapatan kepada negara,” tukas Ratna. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.