Dark/Light Mode

Rencana Relokasi Perusahaan AS dan Jepang, Dari China ke RI

BKPM: Progresnya Sudah 60 Persen, Jumlahnya? Tunggu Pengumuman Presiden

Jumat, 19 Juni 2020 19:40 WIB
Rencana Relokasi Perusahaan AS dan Jepang, Dari China ke RI BKPM: Progresnya Sudah 60 Persen, Jumlahnya? Tunggu Pengumuman Presiden

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkap adanya rencana relokasi perusahaan Jepang dan AS, dari China ke Indonesia. Prosesnya kini sudah 60 persen. 

Hal ini diungkap Bahlil, dalam acara RMInsight bertajuk 'Merayu Investor Datang' yang ditayangkan secara streaming via kanal Facebook dan YouTube, Jumat (19/6).

Baca juga : Rini Tunjuk Farida Jadi Dirut Perum Perindo

"Sudah sekitar 60 persen lah progresnya, dan ada juga yang masih penjajakan. Kami tidak bisa sebut pastinya, karena harus berdasarkan data dulu. Kalau nanti presiden sudah bilang, baru saya umumkan. Kami harus clear-kan dulu datanya. Tahun 2017-2018, tak ada investor China yang relokasi ke Indonesia,” papar Bahlil.

Agar bisa menarik sejumlah investor, BKPM telah menyiapkan sejumlah jurus dan strategi. Salah satunya, mengatasi masalah lahan. Bila memungkinkan, investor tak perlu membeli lahan untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Cukup sewa ke pemilik lahan.

Baca juga : Agus Rahardjo Cs Serahkan Tanggung Jawab Pengelolaan KPK Kepada Presiden

"Nanti sewa atau kerja sama. Kita mau bikin seperti Vietnam. Makanya, negara hadir untuk beli dulu tanahnya. Atau kita ambil tanah BUMN, kemudian kita kerja samakan dengan perusahaan karya. Baru kemudian, dikelola oleh kawasan industri,” terangnya.

Strategi lainnya adalah pemberian insentif seperti arahan Presiden Jokowi.

Baca juga : BKPM Tegaskan, Tak Ada Investor Kabur Dari Indonesia

"Kalau jurus terakhir, itu rahasia. Kalau semua saya ungkap nanti bocor marketing negara, bisa ditiru negara lain," kelakar Bahlil. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.