Dark/Light Mode

TikTok Treats Jadi Strategi Brand Bertahan Di Tengah Pandemi

Selasa, 23 Juni 2020 14:24 WIB
Marketing Director Garuda Food Fery Haryanto (kanan atas) bersama Senior Marketing Manager TikTok Indonesia Jessica Gautama (kiri bawah) saat diskusi virtual, Jumat (19/6)/Foto: Merry Apriyani
Marketing Director Garuda Food Fery Haryanto (kanan atas) bersama Senior Marketing Manager TikTok Indonesia Jessica Gautama (kiri bawah) saat diskusi virtual, Jumat (19/6)/Foto: Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Dampak pandemi Covid-19 dari sisi perekonomian sangat nyata dialami semua lapisan masyarakat di dunia. Tak terkecuali perusahaan yang dipaksa melakukan inovasi agar tetap berjalan, sehingga mampu mengurangi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Marketing Director Garuda Food Fery Haryanto dalam diskusi virtual Cara Brand Merangkul Komunitas Kreatif di TikTok sekaligus meluncurkan program reward TikTok Treats mengatakan, penjualan makanan dan minuman selama pandemi menurun dan cenderung flat. Apalagi angka penjualan minuman turun tajam.

Berbagai strategi promosi pun dilakukan  Garuda Food untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya merangkul pasar komunitas yang memang menjadi target pasar yang tepat bagi produk-produk Garuda Food.

Baca juga : Elektabilitas Prabowo Mendadak Melorot Saat Pandemi Covid-19

“Promosi langsung pada komunitas yang jadi konsumen produk memang pas. Setidaknya di masa pandemi ini promosi bisa membuat brand lebih dikenal, terutama oleh generasi Z yang sudah lama meninggalkan konsumsi televisi dan memilih internet,” jelas Ferry.

Selain Garuda Food, ada 13 merek yang menjadikan TikTok Treats sebagai media promosi. Di antaranya Indosat Ooredoo, GoPay, Kintakun, EVOS dan Tokopedia.

Chief Operation Officer Kintakun Vincent Saputra juga mengatakan, brand lokal yang memproduksi kebutuhan ruangan tidur ini juga memanfaatkan aplikasi kesayangan milenial itu untuk melakukan promosi.

Baca juga : Waspada Ancaman Demam Berdarah di Masa Pandemi

“Promosinya lewat tantangan, pengguna TikTok beraktivitas di kamar misalnya membuat dekorasi kamar. Jadi meski di rumah masih bisa berkreasi dengan memanfaatkan ruangan kamar mereka,” jelas dia.

Menurut Senior Marketing Manager TikTok Indonesia Jessica Gautama, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga mencatat trafik internet atau data meningkat hingga 20 persen.

Sedangkan laporan terbaru McKinsey mengenai sentimen konsumen Indonesia mengatakan bahwa terjadi peningkatan 54 persen pada konsumsi konten video selama pandemi berlangsung.

Baca juga : Kemandirian Pakan Penting Di Tengah Pandemi Covid-19

“Diharapkan dengan merangkul komunitas bisa menjadi target selain brand awareness juga menghasilkan penjualan si brand. Momen ini skaligus menjadi tantangan, bisa tidak dimanfaatkan dengan kreativitas dalam strategi pemasaran mereka,” tandas Jessica. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.