Dark/Light Mode

JK Bicara Manfaat Unicorn

Roda Ekonomi Berputar Lapangan Kerja Terserap

Rabu, 20 Februari 2019 10:55 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto : Istimewa).
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan Perkembangan start up unicorn di Tanah Air menguntungkan Indonesia. Memutar roda perekonomian dan menyerap banyak tenaga kerja baru.

Perkembangan start upunicorn di Tanah Air disoroti banyak kalangan pasca fenomena bisnis baru itu muncul pada debat calon presiden, minggu malam.

Wapres JK ikut memberikan pandangannya. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini tidak sependapat dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang memandang perkembangan unicorn rentan membuat uang Indonesia kabur ke luar negeri. Sebaliknya, menurut JK, perkembangan unicorn justru membawa investasi masuk ke dalam negeri.

“Nggak keluar, justru masuk. Mendatangkan modal asing.Seperti Gojek, kan investornya macam-macam dari luar,” ungkap JK di Jakarta, kemarin. JK menuturkan, unicorn di sebuah negara ikut memutar roda perekonomian. Selain membawa investasi, mereka juga menyerap banyak tenaga kerja. D an, hal itu memang dibutuhkan Indonesia. 

Baca juga : Kita Jangan Kufur Nikmat, Terus Perbaiki Perizinan

JK mengakui, para investor asingkecipratan keuntungan dari perkembangan bisnis itu. Tetapi, hal itu biasa terjadi dalam bisnis. Sekadar informasi, unicorn merupakan istilah baru dalam dunia bisnis. Istilah unicorn dapat disebut untuk mengukur tingkat kesuksesan sebuah startup yang memiliki valuasi senilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 13,1 triliun atau lebih.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro melontarkan pandangan sama. Menurutnya, keberadaan unicorn mampu menarik aliran modal asing.

“Market value yang besar pasti akan mengundang modal masuk. Kita harapkan jika makin besar, akan menjadi pemain global,” ungkap Brodjo-sapaan akrab Bambang.

Dia yakin keuntungan yang didapatkan para investor tidak lebih besar dari foreign direct investment (FDI) yang masuk. “Saya lihat jauh lebih besar inflownya daripada dividen outflow-nya. Dan kita juga melihat kalau sebuah unicorn berkembang, sebagian dividen dipakai mereka untuk investment lagi,” ungkapnya.

Baca juga : Jokowi: Jangan Sampai Terlena

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara meminta, pemerintah tetap hati-hati di dalam mengelola perkembangan bisnis start up unicorn. Misalnya, terkait perlindungan produk dalam negeri.

“Data idEa menyebutkan 93 persen produk yang dijual melalui e-commerce adalah produk impor. Artinya keuntungan ecommerce yang harusnya bisa mendorong UMKM agar bisa berkembang. Keuntungannya keluar ke negara asal penyuntik dana,” ungkap Bhima.

Selain itu, lanjut Bhima, tentang perlindungan data konsumen. Di era ekonomi digital, data merupakan hal yang sangat penting. Data itu rentan disalahgunakan.

Sementara, pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mendorong pemerintah agar cepat membuat regulasi untuk mengatur unicorn. Sebab pemerintah saat ini sudah terlambat mengantisipasinya. Misalnya, di sektor transportasi, ada unicorn berkembang pesat tetapi belum ada aturan untuk melindungi para mitra bisnisnya.

Baca juga : KPSN Berharap Ikan Kakap Juga Tertangkap

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan, pihaknya akan mendukung perkembangan bisnis start-up. Antara lain, memberikan dukungan belanja negara untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, melakukan riset.

“Kalau kita makin meningkatkan kapasitas SDM dengan kurikulum yang bisa membuat mereka jadi pionir, inovatif, maka investasi di SDM akan menjadi prioritas,” ungkap Srisapaan akrab Sri Mulyani.

Selain itu, lanjut Sri, mengatur perpajakan yang mendukung perkembangan start up dengan melihat kebutuhan para industrinya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.