Dark/Light Mode

Di Tengah Pandemi, BTN Terus Genjot Bisnis KPR

Selasa, 21 Juli 2020 20:59 WIB
Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu saat hadir dalam pelatihan UMKM secara virtual di Jakarta, Selasa (21/7). (Foto: Dok. BTN)
Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu saat hadir dalam pelatihan UMKM secara virtual di Jakarta, Selasa (21/7). (Foto: Dok. BTN)

 Sebelumnya 
Secara rinci, Nixon menyampaikan bahwa ketika nasabah proaktif dalam pengajuan Restrukturisasi Kredit maka Perbankan akan melihat prospek usaha para pelaku UMKM ke depannya.

Jika dinilai baik, maka perbankan secara otomatis akan menyetujui permohonan restrukturisasi kredit. Namun, yang paling penting menurut Nixon yakni nasabah menceritakan prospek usahanya sehinggga pihak bank dapat menghitung cashflow.

"Kalau bisa proaktif bank itu intinya pertama mereka akan melihat kondisi bapak saat ini lihat sebelumnya Kalau bapak memang kooperatif baik dan kedepannya tetap memiliki prospek, tidak ada alasan untuk tidak bisa di restrukturisasi," paparnya.

Baca juga : Selangkah Lagi, El Real Gembok Trofi La Liga

Nixon menambahkan, bahwa pola dalam restrukturisasi kredit bermacam-macam mulai dari keringanan angsuran pokok dan bunga, keringanan bunga saja atau pokok saja, hingga penurunan suku bunga.

"Restrukturisasi itu polanya macam-macam tidak hanya satu jenis di Perbankan. Bisa berupa keringanan pokok dan bunga, pokok saja, bunga saja. Atau penundaan atau penurunan suku bunga," tambahnya.

Dorong Transaksi Digital

Baca juga : Potret Pemilu Di Tengah Pandemi Ala Singapura

"Di situasi seperti sekarang, pengajuan kredit maupun restrukturisasi juga dilakukan secara digital tanpa harus bertemu muka," jelasnya.

Tak heran, transaksi mobile banking kami naik 30 persen dalam tiga bulan terakhir, jumlah penggunanya juga tumbuh lebih dari 30 persen. Bahkan menurutnya jumlah ini cukup tinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan begitu lanjut Nixon, meskipun masih ada aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sebagian wilayah, calon pembeli rumah tetap aktif mencari hunian melalui fitur digital seperti BTN Properti.

Baca juga : Tumbuhkan Geliat UMKM Saat Pandemi, Pomona Dan Zeeus Ubah Lini Bisnis

Catatan BTN menunjukkan, jumlah pengunjung BTN Properti sampai akhir Juni 2020 tercatat telah mencapai 2,6 juta. Namun di sisi lain, tetap saja permintaan kredit perumahan masih lesu. Hal ini lantaran kebiasaan masyarakat membeli rumah harus melihat fisiknya.

Lalu persoalan kedua, untuk jual beli rumah akadnya masih belum bisa dilakukan secara online. "Bersyukur sejak April-Juni 2020 tetap ada pertumbuhan kredit baru walau jumlahnya jauh dibanding situasi normal," katanya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.