Dark/Light Mode

Asosiasi Vape Dukung Usaha Pemerintah Tangani UMKM Terdampak Corona

Rabu, 22 Juli 2020 20:04 WIB
Ketua Asosiasi Personal Vaporiser Indonesia (APVI) Aryo Andrianto (kanan). ist
Ketua Asosiasi Personal Vaporiser Indonesia (APVI) Aryo Andrianto (kanan). ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Asosiasi Personal Vaporiser Indonesia (APVI) Aryo Andrianto, mendukung usaha pemerintah dalam menangani pandemi corona (Covid-19).

“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan segala upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya dalam keterangan persnya.

Upaya pemerintah untuk memprioritaskan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bangkit adalah langkah tepat. Aryo mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menangani kondisi saat ini.

"Termasuk pemberian stimulus yang bervariasi bagi UMKM yang terdampak,” imbuh Aryo.

Baca juga : Kementan Siap Dukung Pelaku Usaha Kembangkan Produk Hortikultura Berdaya Saing

Lebih jauh dia juga mengungkapkan, peringatan Hari Vape Nasional setiap 18 Juli, pada tahun ini dilalui dengan sangat menantang. Pasalnya, pelaku industri rokok elektrik yang mayoritas merupakan UMKM juga terdampak akibat pandemi.

Aryo menyebut Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) merilis data jumlah penerimaan cukai dari kategori HPTL yang mencapai Rp 426,6 miliar selama 2019, dari total penerimaan cukai industri hasil tembakau (IHT) senilai Rp164,9 triliun.

Meski tergolong baru, industri hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) turut berkontribusi terhadap perekonomian negara. Aryo pun menyatakan kebanggaannya, mengingat pihaknya turut mengambil peran.

“Meskipun masih usaha rintisan, kami bangga bisa mengambil peran sebagai salah satu sumber pendapatan bagi negara," katanya.

Baca juga : Ketemu Jokowi, Partai Gelora Dukung Pemerintah Atasi Covid-19

Dalam menyikapi dampak pandemi, Aryo menyatakan kesiapan APVI dalam mendukung upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional lewat industri HPTL.

Selain kontribusi nyata bagi perekonomian nasional, usaha-usaha vape skala kecil ini pun telah membuka lapangan pekerjaan.

“Saat ini ada ribuan toko terdaftar menjadi anggota APVI dan mayoritas dari kami adalah industri rumahan yang memperkerjakan masyarakat sekitar. Walaupun anggota APVI adalah industri kecil, tapi kami optimis dapat memberikan kontribusi nyata lewat penyerapan tenaga kerja serta kontribusi cukai,” tegas Aryo.

Oleh karena itu, Aryo menegaskan bahwa Hari Vape Nasional yang kebetulan tahun ini diperingati pada masa pandemi dapat dijadikan momentum bagi pemerintah untuk kembali menunjukkan dukungannya terhadap pertumbuhan industri HPTL.

Baca juga : Masih Bertahan, 10.026 BUMDes Tak Terdampak Covid-19

Dukungan pemerintah, sambungnya, dapat berupa regulasi khusus yang secara komprehensif mengatur industri ini dan membedakannya dari rokok.

Regulasi khusus tersebut mencakup pembatasan akses untuk anak usia di bawah 18 tahun, peringatan kesehatan yang berbeda dengan rokok, standardisasi produk, hingga perlindungan konsumen.

Selain itu, juga diperlukan tarif cukai yang sesuai dengan profil dan risiko produk HPTL. Pihaknya siap menjadi mitra pemerintah untuk merumuskan regulasi khusus HPTL.

"Kami yakin dengan adanya aturan khusus industri HPTL, ini akan memberi kepastian usaha bagi usaha kecil seperti kami, sekaligus dapat melindungi konsumen. Pada akhirnya, kami berharap regulasi tersebut mampu membuat industri ini bertahan dari dampak pandemi, dan ke depannya dapat berkembang pesat,” papar Aryo. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.