Dark/Light Mode

BNI Hongkong Fokus Jadi Trading Arm Pengusaha Indonesia

Selasa, 28 Juli 2020 10:06 WIB
Pegawai sedang membantu nasabah untuk melakukan aktivasi BNI Mobile Banking di Kantor Cabang BNI Hongkong. (Foto: Dok. BNI)
Pegawai sedang membantu nasabah untuk melakukan aktivasi BNI Mobile Banking di Kantor Cabang BNI Hongkong. (Foto: Dok. BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor cabang BNI di luar negeri memfokuskan tugasnya menjembatani pebisnis Indonesia dengan dunia, salah satunya adalah BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Hongkong.

Hal tersebut penting artinya bagi dunia usaha karena banyak pengusaha Indonesia yang membuka perusahaan trading arm di lokasi yang menjadi pusat bisnis di dunia itu.

“Karena China sudah menjadi kekuatan bisnis yang besar, sehingga peran Hongkong sangat dominan terutama bagi pengusaha Indonesia yang mau berbisnis ke China. Para pengusaha Indonesia yang mau berbisnis ke China biasanya membuat perusahaan semacam trading arm di Hongkong,” ujar Wan Andi Aryadi, Pemimpin BNI Cabang Hongkong, dalam sesi tanya jawab online, pertengahan pekan ini.

Baca juga : Kamboja Larang Penerbangan dari Indonesia dan Malaysia

Hongkong juga memberikan berbagai kemudahan dan kepastian hukum dalam bisnis. Soal kepastian hukum, yang menarik bagi para pebisnis di Hongkong adalah kondisi undang-undang perlindungan terhadap pengusaha yang sangat jelas.

Untuk soal kemudahan, pemerintah Hongkong memberikan kebijakan bebas pajak untuk ekspor dan impor barang dari dan keluar Hongkong.

Kebijakan Ini yang membuat banyak orang membuat perusahaan di Hongkong untuk mengimpor barang dan kemudian mengekspornya ke negara lain, “Salah satu bisnis yang kami lakukan di BNI Hongkong adalah mengajak perusahaan-perusahaan besar, terutama asal Indonesia, untuk kemudian membuka usaha di Hongkong, dan kemudian kami biayai ekspor impornya, dimana induk perusahaannya dibiayai BNI di Indonesia, kemudian di Hongkong kita biayai perusahaan trading arm-nya. Inilah pada dasarnya bisnis utama pada BNI Hongkong,” ujarnya.

Baca juga : Menteri LHK Dukung Kiprah Profesi Insinyur Indonesia

Jadi Agen Digital

Disamping itu, BNI Hongkong juga diperlukan oleh banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI). Saat ini terdapat sekitar 150 ribu PMI yang bekerja di Hongkong.

Dari jumlah itu, menurut Wan Andi, 50 ribu diantaranya membuka rekening di BNI Hongkong. Selain datang ke kantor cabang BNI KCLN Hongkong, para PMI ini membuka rekening lewat bantuan agen digital BNI KCLN Hongkong.

Baca juga : Cuma Garuda, BUMN Yang Potong Gaji di Tengah Pandemi

“Dari 1.300 rekening bulan lalu, 650 adalah dari mereka, (PMI) sudah berkontribusi hampir separuh dari pembukaan rekening kita ini,” ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.