Dark/Light Mode

Dongkrak Kinerja Ekonomi

Hindari PHK, Korporasi Padat Karya Disuntik Rp 100 Triliun

Kamis, 30 Juli 2020 07:23 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Instagram/airlanggahartarto_official)

 Sebelumnya 
Diterangkannya Ani, panggilan akrabnya, fasilitas penjaminan kredit modal kerja korporasi ditujukan kepada pelaku usaha korporasi yang memiliki usaha berorientasi ekspor dan/ atau padat karya yang memiliki minimal 300 karyawan. Pelaku usaha korporasi yang dijamin juga tidak termasuk dalam daftar kasus hukum dan/ atau tuntutan kepailitan, serta memiliki performing loan lancar sebelum terjadinya pandemi Covid-19. 

Pemerintah, lanjut Ani, akan menjamin 60 persen terhadap kredit modal kerja dan 40 persen sisanya ditanggung oleh pihak perbankan untuk korporasi dengan sektor non prioritas. Sementara untuk korporasi dengan sektor prioritas akan diberikan penjaminan sebesar 80 persen oleh pemerintah dan 20 persen sisanya ditanggung perbankan. Sektor prioritas terdiri dari sektor wisata, otomotif, tekstil dan produk tekstil, alas kaki, elektronik, kayu olahan, furnitur, produk kertas, serta sektor usaha padat karya yang terdampak Covid-19. 

Baca juga : Pulihkan Ekonomi, Bank DKI Disuntik Rp 2 Triliun

“Ini agar kita mampu memberikan stimulasi namun ada pencegahan moral hazard. Bank tetap bertanggung jawab meskipun sebagian besar risikonya diambil pemerintah melalui penjaminan tersebut,” kata Ani. 

Sedangkan, untuk pembayaran imbal jasa penjaminan akan dilakukan pemerintah sebesar 100 persen atas kredit modal kerja sampai dengan Rp 300 miliar, dan 50 persen untuk pinjaman dengan plafon Rp 300 miliar sampai Rp 1 triliun. Perbankan yang terlibat dalam penjaminan kredit modal kerja ini terdiri dari Bank Danamon, HSBC Indonesia, ICBC Indonesia, Maybank Indonesia, dan MUFG Bank Indonesia. Kemudian juga Resona Bank Indonesia, Standard Chartered Indonesia, UOB Indonesia, BCA, DBS, BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri, dan Bank DKI. 

Baca juga : Dana PEN Koperasi dan UKM Terserap Rp 10,24 T

“Kita harap program ini memberikan dampak pada mulai bergeraknya perekonomian. Sehingga dia memenuhi complement terhadap belanja yang akan kita akselerasi mencapai Rp 2.739 triliun sampai akhir tahun guna memulihkan perekonomian,” tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.