Dark/Light Mode

Banyak Perusahaan Global Minat Relokasi Ke KIT Batang, Bos PTPN III Happy

Senin, 10 Agustus 2020 19:42 WIB
Presiden Jokowi saat melihat Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. (Foto: ist)
Presiden Jokowi saat melihat Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menyambut baik semakin bertambahnya minat investor global yang merelokasi investasinya ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. 

Dengan total area seluas 4.368 hektar, Holding PTPN melalui anak perusahaan PTPN IX bersama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), PT Pembangunan Perumahan (PP) dan Perusahaan Daerah Aneka Usaha Kabupaten Batang telah membentuk konsorsium untuk mempercepat realisasi pembangunan KIT Batang.

Direktur Utama Holding PTPN III (Persero), Muhammad Abdul Ghani mengatakan, mengutip informasi dari Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, ada tambahan 17 perusahaan yang sudah menyatakan minatnya merelokasi pabrik ke Indonesia. Potensi investasi dari 17 perusahaan tersebut diperkirakan mencapai nilai 37 miliar dollar AS.

Baca juga : Gagal Pertahankan Gelar, Messi : Kami Lemah dan Tidak Konsisten

“Proses relokasinya sudah mencapai 60-70 persen. Mudah-mudahan informasi ini bisa terealisasi untuk segera investasi di KIT Batang,” kata Ghani dalam keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/8).

Ia menambahkan, salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia salah satunya adalah LG Chemical. Potensi investasi perusahaan ini mencapai 9,8 miliar dollar AS dan berpotensi menyerap tenaga kerja sekitar 14.000 orang.

Sejak awal KIT Batang dipersiapkan, sudah ada tujuh perusahaan yang siap merelokasi pabriknya ke Indonesia, Perusahaan tersebut meliputi PT Meiloon Technology (Taiwan), PT Sagami Indonesia (Jepang), PT CDS Asia (Amerika Serikat), PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan), PT Denso Indonesia (Jepang), PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang), dan PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan). 

Baca juga : Gerindra dan Golkar Inginkan Demokrasi Yang Semarak, Tapi Sejuk

Total nilai investasi yang diterima 7 perusahaan tersebut sebesar 850 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang.

Saat ini konsorsium pengelola sedang mendata kebutuhan investor, terkait kebutuhan lahan, debit air, listrik, dan gas, paralel dengan perencanaan master plan yang segera difinalisasi. Karena itu, investor dipersilakan untuk memberikan informasi kebutuhan teknis dan spesifikasinya agar dapat mengakomodir apa yang diinginkan oleh investor, sehingga lebih bisa meng-akselerasi pekerjaan perencanaan dan konstruksi di Site, mengingat diharapkan awal 2021 lokasi sudah ready to build.

Dalam hal penyediaan infrastruktur dasar seperti jalan akses utama/main road, simpang susun dari Jalan Tol langsung menuju Site, sumber air baku, Dry Port, direncanakan akan bersinergi dengan pemerintah melalui APBN. Jaringan listrik telah bersinergi dengan PLN, serta jaringan gas akan menyambung dengan pipa transmisi Cirebon-Semarang, sehingga Kawasan Industri Terpadu Batang betul betul siap untuk ditempati oleh investor dengan menawarkan harga yang kompetitif.

Baca juga : Jokowi Happy, 7 Perusahaan Mau Relokasi Pabrik ke Indonesia

Menurut Ghani, dengan adanya realisasi investasi tersebut diproyeksikan akan memberi dampak positif bagi perekonomian nasional dan merupakan salah satu tanggung jawab perusahaan sebagai salah satu perusahaan BUMN dalam upaya menjaga stabilitas ekonomi nasional

“Harapan kami tentunya semakin banyak investor yang berinvetasi di Indonesia untuk membantu kemajuan proyek industri dan sekaligus dapat membantu langkah pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional,” tutupnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.