Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Andalkan Belanja Pemerintah

Awas, Pertumbuhan Ekonomi Minus Lagi Di Kuartal Ketiga

Minggu, 16 Agustus 2020 07:41 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 akan kembali mengalami kontraksi, sehingga Indonesia akan masuk ke jurang resesi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III diproyeksikan minus 1 persen.

Kemudian di kuartal IV-2020 mulai positif hingga 1,38 persen, sehingga secara total pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan minus 0,49 persen persen.

Sebelumnya pada kuartal I-2020, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 2,97 persen. Namun pada kuartal II terkontraksi hingga minus 5,32 persen.

“Kita berharap di kuartal ketiga bisa membaik dengan prediksi minus dua, minus satu atau bahkan kita berharap bisa masuk positif,” kata Airlangga di Jakarta.

Ia menyebut dampak virus corona terhadap ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara lain.

Baca juga : Pemerintah Ajak Masyarakat Belanja Agar Ekonomi Bangkit

Ia mencontohkan Amerika Serikat pada kuartal kedua pertumbuhan ekonominya minus 9,5 persen, Inggris dan Prancis minus 19,9 persen dan 19 persen dan keduanya sudah mengalami resesi.

Begitu juga di Brazil, Argentina, dan India yang jatuh lebih dalam atau rata-rata minus 18,92 persen.

“Oleh karena itu, kita harus dorong belanja pemerintah ataupun spending masyarakat diberi rasa nyaman dan aman itu yang paling penting agar spending itu bisa berjalan dan meningkatkan gerak perekonomian,” tegas Airlangga.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati masih berharap perekonomian RI setidaknya bisa tumbuh di kisaran nol persen hingga 1 persen pada akhir tahun.

Karena itu, kinerja perekonomian pada kuartal III dan IV harus benar-benar didorong. “Untuk kuartal III, kita berharap growth minimal 0 persen dan positif 0,5 persen,” ujar Ani, sapaan akrabnya.

Sementara itu, untuk realisasi kuartal terakhir tahun ini diharapkan dapat tumbuh di kisaran 3 persen.

Baca juga : DPR: Banyak Pejabat Tak Paham Kondisi Lapangan

“Kalau terjadi keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2020 diharapkan akan tetap terjaga pada zona positif, minimal 0 persen hingga 1 persen,” ucapnya.

Agar optimisme tersebut bisa jadi kenyataan, saat ini pemerintah tengah menggodok berbagai skema stimulus baru untuk menggerakkan perekonomian. Stimulus tersebut memiliki sasaran mulai dari pegawai swasta, ibu rumah tangga, anak sekolah, hingga pelaku UMKM.

“Stimulus yang akan diluncurkan antara lain subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja dengan jumlah total anggaran sebesar Rp 37,7 triliun.

Bantuan subsidi gaji ini diberikan kepada pekerja formal atau buruh sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan sehingga total menjadi Rp 2,4 juta per orang,” kata Ani.

Selain itu, ada juga bantuan dalam bentuk restrukturisasi kredit. Di mana pemerintah akan memberikan bantuan tunai sebesar Rp 2,4 juta per pelaku UMKM sebagai upaya mendorong pelaku bisnis kembali bangkit.

Tidak hanya itu, saat ini pemerintah juga sedang mengkaji untuk memberikan subsidi pulsa bagi para tenaga pengajar dan murid.

Baca juga : Pemerintah Masih Bimbang Bolehkan Turis Asing Ke RI

Sebab, selama pandemi corona berlangsung di Indonesia, proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Insentif lainnya, berupa modal kerja bagi ibu rumah tangga.

Stimulus ini berupa modal usaha untuk ibu rumah tangga melalui kredit modal kerja tanpa bunga sebesar Rp 2 juta per debitur.

“Ibu rumah tangga sebenarnya telah mendapatkan akses bantuan dari pemerintah melalui program PNM Mekar yang mencapai 6,2 juta unit usaha. Mereka tidak mengakses kepada bank, tapi langsung kepada para pemberi pinjaman yang menggunakan dana pemerintah tersebut,” tegas Menkeu. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.