Dark/Light Mode

ISPI: Peternakan Makin Maju, Indonesia Siap Swasembada Daging

Minggu, 23 Agustus 2020 18:54 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar panen pedet hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8). (Foto: ist)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggelar panen pedet hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Ali Agus mengatakan, peternakan Indonesia terus mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan, kehadiran teknologi dan berbagai bantuan pemerintah lambat laun mampu mewujudkan swasembada daging.

"Saya melihat ke depan peternakan kita akan semakin berkembang dan semakin maju. Karena itu, baik pemerintah maupun pengusaha harus fokus dan konsistensi mengurusi peternakan nasional," kata Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI), Ali Agus, Minggu (23/8).

Baca juga : Mantu Presiden Jokowi Akan Gencar Sosialisasi Kampanye Lewat Daring

Menurut Ali, era pangan protein hewani sudah masuk industrialisasi peternakan yang meliputi daging, telur, dan susu. Untuk itu, peternakan Indonesia harus mendapat perhatian lebih serius dari semua pihak.

"Jika ingin masyarakat kita mengkonsumsi pangan berprotein khususnya hewani, perlu persiapan yang serius dan matang dalam memproduksi sapi yang berkualitas. Saya kira pengelolaan saat ini sudah maju dan modern," katanya.

Baca juga : Pastikan Ketersediaan Vaksin Covid, Indonesia Mantapkan Kerja Sama Internasional

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menggelar panen pedet hasil inseminasi buatan (IB) di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (22/8). Panen ini merupakan panen lanjutan dalam mewujudkan peternakan modern dan swasembada daging nasional.

“Kita masih impor 280 ribu ton atau 1,2 juta ekor sapi pertahun. Masa harus beli dari luar, kenapa kita tidak produksi sendiri? Oleh karena itu, kita siapkan program 1.000 desa sapi, 1 desanya 200 ekor sapi. Kita kembangkan sapi limosin dan brahman, tak terkecuali sapi lokal juga," katanya.

Baca juga : Kecerdasan Artifisial, Dasar Inovasi Indonesia di Masa Depan

Sebagai informasi, hingga 27 Juli 2020 secara nasional, program Sikomandan telah melakukan IB sebanyak 2.318.136 akseptor, bunting 1.359.094 ekor dan kelahiran sebanyak 1.394.446 ekor. Dengan keberhasilan tersebut, terjadi lompatan populasi sapi/kerbau yang cukup signifikan selama 5 tahun terakhir yaitu sebesar 3,37 juta ekor, sehingga populasi saat ini berjumlah 18,82 juta ekor. [BYU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.