Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 3 Strategi Angkasa Pura II yang Sukses Gairahkan Penerbangan

Minggu, 23 Agustus 2020 23:10 WIB
Aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Dok. AP II)
Aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Foto: Dok. AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sektor penerbangan berperan penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. PT Angkas Pura II (Persero) menerapkan tiga strategi yang terbukti sukses menggairahkan kembali industri penerbangan di Tanah Air. 

President Director PT Angkas Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, transportasi udara memiliki 3 kelebihan dibanding dengan moda transportasi lainnya. Pertama, fleksibilitas, ditandai dengan besarnya jumlah pergerakan, misalnya jika ada permintaan (demand) yang cukup besar maka maskapai pasti akan membuka rute atau meningkatkan frekuensi penerbangan. 

“Kedua, Penerbangan juga memiliki kapasitas yang ditandai dengan kemampuan/daya angkut yang cukup besar dan dapat dimobilisasi secara cepat. Ketiga, konektivitas, dimana moda transportasi udara adalah moda transportasi yang paling cepat dan efisien untuk membuka akses ke dan dari suatu daerah, apalagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan,” jelas Muhammad Awaluddin, dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (23/8). 

Baca juga : Bandara Angkasa Pura I Dicap Aman Oleh Dewan Perjalanan Internasional

Berkaitan hal tersebut, Angkasa Pura II dan stakeholder fokus menggairahkan kembali penerbangan di 19 bandara di tengah pandemi ini. Strategi yang ditetapkan adalah kembali ke bisnis inti (back to the core business), yakni bisnis aeronautika. 

“Bersama stakeholder, PT Angkasa Pura II menjalankan tiga strategi yakni meningkatkan utilisasi slot penerbangan, pengaktifan kembali rute-rute yang sempat ditutup karena pandemi, dan peningkatan frekuensi penerbangan di rute yang telah aktif. Di saat bersamaan, kami juga menjalankan Safe Travel Campaign guna memberi keyakinan kepada masyarakat,” jelas Muhammad Awaluddin. 

Tiga strategi itu kami jalankan sejak Juli 2020 atau sekitar 3-4 bulan sejak kasus pertama Covid-19 di Indonesia. Kami berupaya menggerakkan permintaan melalui penawaran. Dan hasilnya, pada Juli-Agustus, indikator menunjukkan bahwa pemulihan penerbangan di 19 bandara PT Angkasa Pura II sudah terlihat,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Baca juga : Menteri Agama Minta LDII Terus Perkuat Toleransi

Keberhasilan strategi menggerakkan permintaan melalui penawaran yang diterapkan sejak Juli 2020, dapat dilihat di bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta. Pertama, Utilisasi slot penerbangan meningkat 99 persen. Pada April-Juni, rata-rata utilisasi slot time penerbangan di Soekarno-Hatta cukup rendah, hanya 16 persen. Sedangkan sepanjang Juli dan 1-21 Agustus, rata-rata utilisasi slot time meningkat 99 persen atau mencapai 32 persen (21.853 slot digunakan maskapai dari 66.595 slot penerbangan yang tersedia).

Kedua, rute yang dibuka naik 24 persen. Di tengah pandemi ini, Soekarno-Hatta memiliki 83 rute penerbangan yang dijadwalkan. Sepanjang April-Juni 2020, rata-rata rute penerbangan yang dibuka hanya sekitar 50,5 persen per bulan. Kemudian meningkat sepanjang Juli dan 1-21 Agustus menjadi 62,3 persen per bulan. “Dari data tersebut maka pada Juli-Agustus 2020, rute yang dibuka meningkat 24 persen dibandingkan dengan April-Juni 2020,” jelas Muhammad Awaluddin.

Ketiga, frekuensi penerbangan meningkat 31 persen. Di rute-rute yang sudah aktif, maskapai sepanjang Juli dan 1-21 Agustus sudah mulai meningkatkan frekuensi penerbangan misalnya dari 2 kali seminggu menjadi daily, atau dari hanya 1 kali sehari menjadi 2 kali sehari untuk satu rute penerbangan per maskapai. 

Baca juga : Kepercayaan Investor Tinggi, Angkasa Pura II Catatkan Obligasi Rp 2,25 T di BEI

Muhammad Awaluddin mengatakan, utilisasi slot penerbangan yang meningkat, lalu lebih banyak rute yang dibuka, serta naiknya frekuensi penerbangan, diikuti dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat. “Strategi yang kami jalankan bersama stakeholder cukup berhasil yakni meningkatkan utilisasi slot penerbangan, mengaktifkan kembali rute, dan meningkatkan frekuensi penerbangan. Meski demikian kami akan terus berupaya agar lalu lintas penerbangan dapat semakin meningkat dan sektor penerbangan dapat maksimal dalam mendukung pemulihan ekonomi.”

“Indikator-indikator pulihnya lalu lintas penerbangan yang berarti sudah membaiknya permintaan/demand dari masyarakat ini selain di Bandara Soekarno-Hatta juga terjadi di bandara-bandara PT Angkasa Pura II lainnya,” tambah Muhammad Awaluddin. 

Ada pun bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II saat ini adalah Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Silangit (Tapanuli Utara). Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.