Dark/Light Mode

Mandiri Syariah Optimistis Akhir Tahun Capai Laba Rp 1,3 Triliun

Selasa, 25 Agustus 2020 14:55 WIB
Jajaran direksi Mandiri Syariah saat foto bersama usai melakukan  paparan kinerja di Jakarta, Selasa (25/8).
Jajaran direksi Mandiri Syariah saat foto bersama usai melakukan paparan kinerja di Jakarta, Selasa (25/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah kondisi ekonomi yang turun saat pandemi Covid-19, PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) sukses mencatat pertumbuhan kinerja di sepanjang semester I-2020. Mandiri Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 719 miliar atau naik signifikan 30,53 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba ditopang pendapatan margin dan FBI yang antara lain disumbang dari layanan digital. Tak cuma laba, anak usaha Bank Mandiri ini juga mengalami kenaikan mulai dari aset, dana pihak ketiga (DPK), pembiayaan dengan kualitas baik, margin, serta fee based income (FBI) yang naik secara signifikan.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, Mandiri Syariah tumbuh baik dan solid hingga semester I-2020.

Baca juga : BNI Syariah Beri Sindikasi Proyek SPAM Senilai Rp 126 Miliar

"Strategi tumbuh secara selektif, memperkuat dana murah terutama tabungan, memerkuat transaksi digital," imbuhnya dalam paparan kinerja Semester I-2020 secara virtual di Jakarta, Selasa (25/8).

Laba yang berhasil dibukukan Mandiri Syariah juga ditopang oleh keberhasilan dalam menghimpun DPK yang mendorong peningkatkan aset dan komposisi low cost fund, juga keberhasilan dalam menurunkan angka non performing financing (NPF) dan penyaluran pembiayaan secara selektif dan berkualitas. 

Ia pun mengaku cukup optimistis di tengah kondisi ekonomi saat ini. Bahkan pihaknya juga telah melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB).

Baca juga : Sanksi Denda Pelanggar PSBB Transisi Capai Rp 1,6 Miliar

"Insya Allah kami tetap optimis aka terus membaik sepanjang tahun ini. Di ujung laba mohon doanya laba di kisaran akhir tahun diproyeksi Rp 1,3 triliun. DPK 5-6 persen, kredit 3 persen dan kualitas diupayakan dibawah 3 persen, NPF terus kami jaga. Mohon doanya, karena angka ini tergantung perkembangan makro yang ada," ucapnya.

Direktur Finance, Strategy dan Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho merinci, hingga akhir Juni 2020, Mandiri Syariah mencatat DPK di angka Rp101,78 triliun, mengalami pertumbuhan 16,52 persen dari Rp 87,36 triliun per Juni 2019.

Dari total dana tersebut, porsi low cost fund mencapai hingga 57,93 persen yang dikontribusi oleh pertumbuhan Tabungan sebesar 72,11 persen dari total low cost fund. Pertumbuhan DPK tersebut juga mendorong aset Mandiri Syariah per akhir Juni 2020 mencapai Rp 114,40 triliun atau naik 13,26 persen dari Juni 2019 yang sebesar Rp 101,01 triliun.

Baca juga : Telkom Cetak Laba Bersih Rp 10 Triliun

Pencapaian ini memperkuat posisi Mandiri Syariah sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. "Dari sisi pembiayaan sampai dengan akhir Juni 2020 tercatat sebesar Rp 75,61 triliun, tumbuh 5,8 persen dari Juni 2019 yang sebesar Rp 71,47 triliun," katanya.

Cahyo menuturkan, pihaknya sadar kualitas pembiayaan menjadi challenge dalam masa pandemi ini, untuk itu pihaknya mempertebal cadangan kami sebagai antisipasi risiko.

Sampai dengan Juni 2020, non performing financing (NPF) mengalami perbaikan, di mana NPF Net dari 1,21 persen per Juni 2019 menjadi 0,88 persen per Juni 2020. Sementara, NPF Gross turun dari 2,89 persen di Juni 2019 menjadi 2,57 persen per Juni 2020.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.