Dark/Light Mode

AirAsia Rugi Rp 998 Miliar

Sabtu, 2 Maret 2019 08:19 WIB
Pesawat Airbus AirAsia. (Foto : Istimewa)
Pesawat Airbus AirAsia. (Foto : Istimewa)

 Sebelumnya 
Beban usaha yang membebani kinerja Air Asia seperti biaya sewa, pemeliharaan, dan perbaikan pesawat juga meningkat disebabkan oleh pelemahan rupiah dan tambahan pesawat pada kuartal IV-2018.

Selain akibat pelemahan mata uang terhadap dolar AS, beban usaha juga akibat tingginya harga avtur. Total avtur di tahun 2018 naik 53 persen, dengan harga avtur rata-rata sebesar 85 dolar AS per barel dibandingkan harga rata-rata 2017 sebesar 64 dolar AS per barel.

Baca juga : Taspen Kantongi Laba Rp 271 Miliar

Dengan demikian, perseroan mencatatkan kerugian sebelum pajak sebesar Rp 998 miliar sepanjang 2018. Kondisi tersebut, dinilai sangat berat bagi perusahaan.

“Tahun 2018 merupakan tahun yang sangat penuh tantangan bagi operasional kami,” katanya.

Baca juga : Piatek Bakal Bersinar Di AC Milan

Lebih jauh dikatakan, perseroan telah menyatukan kembali operasional dalam satu terminal di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta yang berdampak terhadap berkurangnya biaya operasional ke depannya.

“Kami sangat optimistis dapat memperbaiki kinerja perseroan dan dapat memperbesar pangsa pasar di Tahun 2019, yang tanda-tanda perbaikannya telah terlihat di awal Tahun 2019,” ujarnya.

Baca juga : Rajin Olahraga & Minum Vitamin

Perseroan bakal meningkatkan strategi bisnis salah satunya menambah pesawat untuk memfasilitasi penerbangan ke wilayah Timur.

“Kami berencana untuk membuka hub baru di Lombok dan menambah 3 unit pesawat ke dalam armada kami sejalan dengan perluasan operasi ke bagian Timur Indonesia,” jelas dia. (JAR)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :