Dark/Light Mode

Higienitas Makanan Berbasis Aplikasi Penting Dijaga

Sabtu, 19 September 2020 06:47 WIB
Ilustrasi. (Istimewa)
Ilustrasi. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjualan makanan via online selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang luar biasa. Sayangnya, hal itu belum diikuti dengan perlindungan yang kuat untuk konsumen, khususnya dalam hal kebersihan dan kelayakan pangan.

Hal ini menjadi topik diskusi webinar "Bagaimana Cara Menciptakan Ekosistem Industri Pangan yang Aman pada jasa Layanan Antar Daring?" yang diselenggarakan oleh Center For Indonesia Policy Studies (CIPS) dan lembaga kerja sama pembangunan Jerman Internasional, Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

GIZ, melalui proyek ASEAN-Jerman PROTECT, melihat bahwa higienitas dan keamanan pangan penting bagi konsumen.

Dengan meningkatnya penggunaan jasa pengantaran makanan selama pandemi, pemenuhan standar atau protokol kebersihan menjadi tanggung jawab bersama baik pihak penjual maupun pengantar dalam menjaga keamanan makanan hingga sampai di tangan konsumen.

Vice President Corporate Affairs Gojek Food Ecosystem Rosel Lavina menyambut baik masukan itu. Menurutnya, untuk mewujudkan itu perlu dukungan pembuat kebijakan, aplikator, serta pemangku kepentingan lainnya.

“Masalah kebersihan dan keamanan menjadi prioritas perhatian kami,” ujarnya.

Baca juga : Standarisasi Kualitas Produk, Singosari Lakukan Sertifikasi Benih Indigofera

Kepala Sub Direktorat Inspeksi Pangan Steril Komersial, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Chairun Nissa menegaskan, semua pelaku usaha terlibat wajib menjamin keamanan dan mutu pangan yang dijual.

Termasuk, pelaku usaha yang melaksanakan pengiriman. “Pengirim produk harus menjaga, agar kondisi kemasan tetap baik saat pengiriman.

Contohnya pengiriman makanan dalam kemasan tertutup, harus dijaga sesuai karakteristiknya,” terangnya.

Dia mengakui, meningkatnya tren belanja online, termasuk untuk makanan, menjadi tantangan tersendiri bagi BPOM. Dia mengharapkan dukungan semua pihak dalam melakukan pegawasan. Sebab, semua pihak memiliki peranan masing-masing dalam pengawasan.

Minim Regulasi

Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Ira Aprilianti mengaku, pihaknya juga telah melakukan penelitian tentang keamanan makanan via online.

Baca juga : Hentikan Polarisasi Ini!

Hasilnya, kebanyakan produk makanan ready to eat food itu, tidak terlindungi regulasi sehingga tidak ada standar keamanannya.

“Itu terjadi karena banyak mitra UMKM dari aplikasi yang belum teredukasi, khususnya soal standar keamanan dan kesehatan,” kata Ira kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Untuk melindungi konsumen, Ira menilai, tidak cukup sekadar himbauan dari aplikator saja, tapi perlu peran regulator.

Head of Research CIPS Felippa Ann Amanta menambahkan, di banyak negara pertumbuhan bisnis makanan via online sudah diimbangi dengan fitur keamanan dan pengawasan.

Misalnya di China, ada fitur di aplikasi yang khusus mengawasi keamanan dan kesehatan makanan. Kemudian, di Eropa, ada akses koordinasi secara online antara pemerintah dan para pelaku usaha.

“Mungkin hal itu bisa diterapkan di Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan pelaku usaha serta konsumen dibutuhkan, untuk bersama-sama mengawasi kualitas pemesanan makanan via daring,” kata Amanta.

Baca juga : Banjir di Melawi Kalimantan Barat, Satu Warga Meninggal

Dia bilang, berdasarkan data Gross Merchandise Value (GMV) pengantaran makanan online naik hingga hampir 15 kali antara 2015 hingga 2019.

Dan mencapai nilai sekitar 6 miliar dolar AS (Rp 88,4 triliun). Nilai tersebut diperkirakan akan melewati angka 20 miliar dolar AS (Rp 294,6 triliun) pada 2025.

Sementara itu, layanan pesan antar makanan daring Indonesia akan diperkirakan akan tumbuh 11,5 persen setiap tahun dari 2020 hingga 2024. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.