Dark/Light Mode

Jaga Stabilitas Rupiah, BI Tahan Suku Bunga Di Level 4 Persen

Selasa, 13 Oktober 2020 17:23 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Foto: ist)
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (repo rate) di level 4 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,25 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75 persen.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, keputusan ini mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah. BI juga mendukung Pemerintah dalam mempercepat realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. 

"Kami punya komiten yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi terutama dalam mendorong penyaluran kredit dan pemulihan ekonomi. Terwujud sinergitas antara BI dan pemerintah, bergotong royong sambil pemerintah menempuh langkah-langkah mengatasai pandemi Covid-19," ucapnya dalam pengumuman hasil RDG BI 12-13 Oktober 2020 secara virtual, Selasa (13/10).

Baca juga : Hadapi Pilkada, Sukur Ingatkan Calon Patuhi Protokol Kesehatan

Perry juga menyebut, BI menempuh pula langkah-langkah lain dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi dan peran BI. Pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Kedua, memperkuat strategi operasi moneter guna memperkuat stance kebijakan moneter akomodatif.

Ketiga, BI mempercepat langkah-langkah pendalaman pasar uang dan pasar valuta asing melalui pengembangan infrastruktur sarana penyelenggara transaksi berbasis sistem elektronik (Electronic Trading Platform/ETP) dan lembaga sentral kliring, novasi, dan transaksi (Central Counterparty/CCP).

Keempat, memperkuat implementasi kebijakan untuk mendorong UMKM melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, akses pembiayaan, dan digitalisasi sejalan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Baca juga : Cegah Klaster Baru Covid-19, Begini Saran Korni ke Pemerintah

Terakhir, kata Perry, BI memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan digital melalui penggunaan instrumen pembayaran digital, kolaborasi bank, fintech, dan e-commerce untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

“BI akan terus menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan dalam mempercepat program PEN dengan mencermati dinamika perekonomian dan pasar keuangan global, serta penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap prospek perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu," imbuhnya. 

Koordinasi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.