Dark/Light Mode

BRI, Mandiri Dan BNI Teken CMA

Merger Tiga Saudara Siap Kuasai Pasar Bank Syariah

Kamis, 15 Oktober 2020 06:59 WIB
BRI, Mandiri Dan BNI Teken CMA Merger Tiga Saudara Siap Kuasai Pasar Bank Syariah

 Sebelumnya 
Selain itu, lanjutnya, dengan merger, biaya penggalangan Dana Pihak Ketiga (DPK), biaya operasional dan biaya capital expenditure (capex) bisa ditekan.

“Ini membuat bank hasil merger bisa lebih kompetitif. Karenanya, lebih baik segera diwujudkan supaya bisa bersaing dengan bank konvensional,” ujar Mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini.

Jamin Tak Ada PHK Harga Saham BRISyariah (BRIS), kemarin, langsung melonjak di bursa setelah rencana merger disampaikan ke publik.

Baca juga : PSSI dan BNPB Teken MoU, Liga 1 dan Liga 2 Siap Digulirkan

Dibuka pada level Rp 1.205, saham BRIS naik hingga 24,89 persen (280 poin) di level Rp 1.405. Itu artinya rencana merger bank syariah BUMN berdampak positif bagi pelaku pasar serta ekonomi nasional.

Direktur Utama BRIsyariah, Ngatari mengaku siap mengemban amanah yang dititipkan pemerintah. Dia memohon dukungan dan doa restu kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat.

“Kami sebagai satu-satunya bank umum syariah yang tercatat di bursa, siap menerima amanah ini dan siap bergandengan tangan dengan saudara-saudara kami, yakni Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah untuk bekerja sama, bergotong royong, untuk memajukan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia,” ucapnya.

Baca juga : Jadi Dirut BNI, Royke: Siap Penuhi Target Pemegang Saham

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menegaskan, selama proses maupun setelah integrasi, ketiga bank syariah dan para pemegang saham menjamin tidak akan ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Dia meminta, para nasabah tak perlu mengkhawatirkan proses merger.

“Kami memastikan layanan dan operasional untuk nasabah pun akan tetap berjalan berdasar pemenuhan kebutuhan nasabah (customer centric). Tidak ada perubahan pada operasional, kebutuhan nasabah tetap menjadi prioritas. Dan pelayanan akan tetap kami berikan secara optimal,” tuturnya.

Baca juga : Pembahasan Kudu Hati-hati, Pemerintah Jangan Gegabah

Senada, Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menambahkan, hasil merger ini akan membantu mengembangkan industri halal yang menjadi new business dan new brand dengan potensi bisnis global mencapai Rp 30 ribu triliun. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.