Dark/Light Mode

Kartu Joko Mudahkan Warga Bengkulu Beli LPG Subsidi Sesuai HET

Kamis, 15 Oktober 2020 11:31 WIB
Kartu Joko Mudahkan Warga Bengkulu Beli LPG Subsidi Sesuai HET

 Sebelumnya 
Pria paruh baya itu mengaku tak bisa menolak, jika pembeli berpakaian necis ikut-ikutan membeli LPG untuk rakyat miskin itu.

"Saya kasih saja, maksimal satu. Meski bawa beberapa tabung. Mereka main taruh-taruh tabung kosong, terus maksa-maksa tukar beberapa tabung. Karena saya fokus ke warga sekitar dan usaha mikro, yang sudah biasa beli. Makanya biar warga sekitar dapat jatah, saya bikin dengan mekanisme kartu ini. Begitu tabung turun, langsung saya kalungin gelang karet dengan warna-warna kertas merah dan hijau, sesuai dengan kartu yang sudah diambil warga," kata pria asal Solo itu.

Penukaran tabung bagi pemilik kartu sudah diatur dari jam 13.00 sampai jam 17.30. Setelah itu, jika ada sisa, baru dia salurkan ke pengecer.

"Biasanya, pengecer dapat sisa saja. Maksimal 15 sampai 20 tabung dari pasokan yang saya terima setiap hari 100 tabung. Kalau sudah terserap pemilik kartu semua, ya sudah mereka gak kebagian. Fokus saya langsung ke pengguna akhir warga sekitar yang memang kurang mampu," kata Joko.

Baca juga : Sudah Enam Pekan, Warga Belarus Tuntut Presiden Mundur

Selain menerapkan penukaran dengan kartu, Joko juga aktif mengajak warga perumahan di sekitarnya yang tergolong mampu menggunakan LPG non subsidi.

Dia biasa memberikan fasilitas antar dan pasang untuk tabung Bright Gas 5.5 kg serta Bright Gas 12 kg.

"Saya iklankan di FB (Facebook), namanya Joko Wiyono, dan banyak peminatnya. Saya kasih alternatif, biar masyarakat mampu beli produk non subsidi," tambahnya.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami melihat inisiasi yang dilakukan Joko tersebut sebagai jawaban untuk memastikan pasokan LPG 3 Kg tepat sasaran. Karena itu, masyarakat dihimbau dapat membeli LPG subsidi di pangkalan.

Baca juga : Menko Muhadjir Pastikan Kualitas Beras Bansos PKH Sesuai Standar

Ciri-ciri pangkalan LPG resmi Pertamina adalah adanya plang yang mencantumkan nama pangkalan, nomor registrasi pangkalan, menyebutkan Harga Eceran Tertinggi (HET), menyebutkan kontak pangkalan serta Call Center 135 Pertamina.

“Kami juga mengimbau masyarakat yang berhak membeli LPG subsidi 3 kg agar membeli sesuai kebutuhan, tidak membeli dalam jumlah berlebih. Kami juga terus memastikan ketersediaan, dan memantau pasokan di jalur distribusi resmi Pertamina. Yakni dari Agen hingga Pangkalan seperti kami lakukan pada hari ini,” kata Dewi.

Di wilayah Provinsi Bengkulu, terdapat 22 Agen dan sekitar 1.500 pangkalan. Meski pengawasan resmi hanya sampai di pangkalan, Pertamina juga terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di setiap wilayah untuk pengawasan penjualan LPG di tingkat pedagang eceran yang di luar ranah Pertamina.

Karena sebagaimana diatur dalam Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 33 disebutkan, pelaksanaan pengawasan penyediaan dan pendistribusian LPG oleh Direktur Jenderal, dapat membentuk tim pengawasan penyediaan dan pendistribusian LPG.

Baca juga : Kekuatan Jaringan Internet Telkomsel Merata di Semua Daerah

Tim pengawasan tersebut melibatkan semua pihak dari pemerintah tingkat Propinsi hingga Kelurahan.

“Kami berharap, pengawasan ini dilakukan bersama-sama oleh pemangku kepentingan terdekat dengan masyarakat. Sehingga, pasokan LPG reguler maupun fakultatif jika ada, dan yang jumlahnya sangat besar ini tidak disalahgunakan oleh oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan, dengan melakukan penimbunan atau memainkan harga di tingkat eceran," jelas Dewi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.