Dark/Light Mode

RI Miliki Cadangan Nikel Terbesar Dunia

Bentuk Holding, Empat BUMN Kembangkan Industri Baterai

Sabtu, 17 Oktober 2020 07:07 WIB
Ilustrasi industri baterai. (Foto: LIPI)
Ilustrasi industri baterai. (Foto: LIPI)

 Sebelumnya 
Keduanya merupakan produsen baterai EV terbesar dunia. “Sekarang baru dua mitra yang pasti. Ada potensi (mitra) dari Jepang, tapi belum lah. Sumber pendanaan, gampang. Bisa kombinasi dari ekuitas, pinjaman bank, atau pasar modal. Biasanya, porsinya 40 persen ekuitas, 60 persen pinjaman, tergantung kebutuhan,” imbuhnya.

Ia menegaskan, pembangunan pabrik baterai dilakukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga global. Indonesia bisa menjadi produsen besar sebab negeri ini memiliki cadangan nikel paling besar di dunia, yakni mencapai 21 juta ton.

Baca juga : Anak Buah Erick Pastikan Proses Merger Jalan Terus

Apalagi, MIND baru saja menyelesaikan proses akuisisi saham PT Vale Indonesia tbk (INCO) 20 persen. Sehingga, meningkatkan cadangan nikel perseroan. “Cadangan mineral nikel kita nomor satu dengan masuknya Vale di MIND ID. Sebanyak 30 persen dari cadangan nikel Indonesia ada di bawah MIND ID, Antam dan Vale,” ungkapnya.

Soal produk, Orias memastikan, tidak hanya untuk kebutuhan kendaraan listrik. Karena, pemanfaatan produksi baterai tersebut juga bisa digunakan untuk penyimpanan energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau kecil. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengapresiasi, pembentukan Holding Indonesia Battery.

Baca juga : Lima BUMN Sepakat Sinergikan Bisnis Hotel

Dia menyarankan, agar Holding Indonesia Battery tidak hanya fokus mengejar kebutuhan industri otomotif. “Sayang kalau difokuskan hanya untuk mobil listrik. Karena, segmentasi pasarnya belum banyak, (infrastrukturnya) tidak seperti di luar negeri,” kata Abra kepada Rakyat Merdeka.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya Mineral) Wanhar mengaku, tengah menggenjot pembangunan tempat pengisian daya atau charging station untuk kendaraan listrik. Rencananya, tahun ini pemerintah melalui PT PLN akan membangun 180 charging station baru.

Baca juga : Palestina Kecam Kesepakatan Israel-Bahrain

Dia menyebutkan, dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada 2025 pemerintah menargetkan 2.200 unit mobil listrik, dan 2,13 juta unit motor listrik diproduksi. “Jumlah tersebut akan terus meningkat, menjadi 4,2 juta unit mobil listrik dan 13,3 juta unit motor listrik di 2050,” pungkasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.