Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Hal seperti ini sambung Teten, yang dilakukan negara-negara maju, seperti Belanda, Jerman dan New Zealand. “New Zealand itu adalah negara UMKM. UMKM mereka berkembang karena mereka berkoperasi. Demikian juga di Belanda dan Jerman,” kata Teten.
Bukan hanya itu, pihaknya akan menyalurkan bantuan dana untuk pelaku UMKM di NTT melalui LPDB. LPDB menyalurkan bantuan melalui koperasi. "Makanya ayo terus bergabung dalam koperasi. Ada juga dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), dimana pinjaman dengan nilai di bawah Rp 10 juta bunga nol persen,” ujarnya.
Baca juga : Didukung Menteri Teten, Infinite88 Gelar Festival UMKM Online
Saat ini, partisipasi masyarakat Indonesia untuk berkoperasi hanya 8,41 persen. Angka tesebut masih sangat rendah dibandingkan persentase negara lain dalam skala global sebesar 16,31 persen.
“Dari 8,41 persen masyarakat Indonesia yang berkoperasi sebagian besarnya masyarakat NTT,” katanya. Teten bilang, koperasi terbaik di Indonesia sampai saat ini ada di NTT, seperti Koperasi Obor Mas dan Koperasi Pintu Air," ungkap Teten.
Baca juga : Core Cipete Tawarkan Millenial Cerdas Berinvestasi
Ia menambahkan selama ini banyak masyarakat enggan ke koperasi karena banyaknya koperasi gagal bayar uang anggotanya. Koperasi mengumpulkan uang dari anggota namun diinvestasikan di luar kegiatan usaha anggota.
"Koperasi harus menjadi bibit usaha yang menarik untuk investor. Harus ada pembenahan dalam sistem manajerial koperasi, sehingga orang bisa tertarik untuk menaruh simpanan, berinvestasi, atau bahkan menjadi anggota koperasi," tuturnya.
Baca juga : Kerek Usaha Di Tengah Pandemi, Sandi Dorong UMKM Saling Berkolaborasi
Menurut Teten, agar masyarakat berinvestasi di koperasi, perlu adanya lembaga penjaminan simpanan khusus koperasi atau seperti Lembaga Simpan Pinjam di perbankan. Dengan penjaminan ini para anggota koperasi merasa aman memiliki dana di koperasi. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya