Dark/Light Mode

Saudi Mau Buka Ibadah Umrah

AP II Berharap Indonesia Dapat Jatah 1.000 Kuota

Rabu, 28 Oktober 2020 07:53 WIB
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura (AP) II bersiap menyambut antusias kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang akan membuka kembali kegiatan Ibadah Umrah unuk warga asing sebanyak 10 ribu kuota, mulai 1 November 2020. 

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin berharap Indonesia kebagian jatah kuota minimal 10 persen atau 1.000 jamaah dari Kerajaan Arab Saudi. 

"Travel arrangement setuju sekali ini digagas kembali. Semoga Indonesia bisa kebagian," kata Awaluddin dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata indonesia (Asita) N Rusmiati, bertajuk Protokol Kesehatan Di Bandara Dan tempat Wisata, yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Senin (26/10). 

Untuk mendapatkan kuota itu, Awaluddin mengaku, telah mengirimkan surat bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), agar ada kerja sama lewat Government to Government (G2G). 

Baca juga : Jalani Laga Uji Coba, Ketum PSSI Lepas Timnas Indonesia U-16 Berangkat Ke UEA

Jika mendapatkan res pons positif, perseroan akan menerapkan Program Airport Corridor Arrangement Initiatives, untuk mewujudkan safe travel bagi penerbangan JakartaJeddah. 

Sehingga, bisa memberikan jaminan keamanan, baik untuk pergerakan penumpang, juga pergerakan maskapai. Dia menuturkan, saat ini sedikitnya 12 maskapai telah melayani penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta. 

Dengan jumlah pergerakan pesawat sekitar 60 pergerakan setiap harinya. Pada kesempatan ini, Awaluddin menyampaikan, untuk menambah pergerakan penerbangan, Indonesia dan Singapura akan mengimplementasikan Reciprocal Green Lane (RGL) di dalam Program Safe Travel Corridor. 

Melalui RGL, kedua negara membuka penerbangan khusus bagi perjalanan bisnis, diplomatik dan kedinasan. Bandara yang ditunjuk pemerintah Indonesia di dalam skema RGL ini adalah Bandara Soekarno-Hatta. 

Baca juga : Erick Bangga, BUMN Indonesia Dipercaya Pasar Global

Terkait ini, AP II telah berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) agar penerapan RGL IndonesiaSingapura ini berjalan lancar di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Jadi per hari ini dengan Singapura, mereka telah memberikan persetujuan pergerakan penumpang sekitar 200-300 orang per bulan dengan resiprokal. Tapi baru hanya official trip atau business trip. Kalau jalan-jalan belum bisa," jelasnya. 
Target Penumpang Selain itu, dalam menyambut libur panjang pekan ini dan Desember 2020 mendatang, Awaluddin memastikan seluruh bandara yang berada di bawah pengawasannya telah siap. 

Mulai dari check point, standar keamanan dan kesehatan, hingga dokumen persyaratan terbang. Hingga kuartal III-2020, dari lima bandara di bawah AP II, pergerakan penumpang telah mencapai 75 persen. 

Menurutnya, dengan berbagai stimulus, AP II memprediksi pergerakan penumpang dari Oktober-November 2020 bisa tumbuh sekitar 20 persen. Sementara pada November-Desember 2020, di mana periode akhir tahun banyaknya waktu libur, bisa naik hingga 44 persen. 

Baca juga : Pertamina Raih Penghargaan Indonesia CSR-PKBL Award 2020

"Dan akhir tahun kami prediksi pergerakan penumpang bisa mencapai 34 juta orang, lantaran didorong stimulus PSC (Passenger Service Charge) di lima bandara," pungkasnya. [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.