Dark/Light Mode

Syarif Bando Buka Pekan Perpusnas PRESS

Budaya Baca Indonesia Tak Rendah, Hanya Kurang Akses

Senin, 27 Juli 2020 16:25 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dunia pernah mengenal 70 tokoh penemu yang mempengaruhi peradaban manusia. Bukan tidak mungkin, 70 tokoh peradaban baru tercipta dari para pustakawan lewat karya-karya tulis yang difasilitasi Perpusnas PRESS

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando dalam peringatan Milad Satu Tahun Penerbit Perpusnas PRESS sekaligus penyerahan hadiah ke pemenang Lomba Inkubator Literasi dan Peluncuran Buku Inovasi Pustakawan Menuju Indonesia Maju, di Ruang Teater fasilitas Layanan Perpusnas, Senin, (27/7).

Baca juga : Cara Berpakaian Presiden Di Indonesia, Soekarno Paling Stylish

Dia menegaskan, kualitas intelektual manusia ditentukan dari daftar bacaan yang dimiliki atau dibacanya. Gagasan adalah struktur berpikir manusia jenius sehingga penting bagi setiap gagasan yang dikemukakan untuk dibukukan. 

Syarif menerangkan, sejatinya, budaya baca Indonesia tidak rendah. Yang terjadi hanya kurangnya akses mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi. Jumlah buku yang beredar di Tanah Air baru 30 juta per tahun berbanding 260 juta penduduk. Angka ini masih jauh dari ideal dan yang disyaratkan UNESCO, yakni minimal 5 judul buku baru per orang setiap tahunnya. Sedangkan penduduk Eropa dan Amerika Serikat sudah mencapai 25-30 buku baru per penduduk tiap tahunnya.

Baca juga : Ahmad Basarah: Wacana Pemakzulan di Tengah Pandemi Hanya Kuras Energi

Oleh karena itu, penting mengajak kolaborasi perguruan tinggi untuk membantu menerbitkan buku-buku baru. "Indonesia dalam kondisi lapar buku. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral terkait hal tersebut," tambah Syarif Bando.

Ditambahkan Syarif, 25 tahun mendatang Indonesia, akan memasuki usia seabad. Dia menginginkan Perpusnas PRESS menerbitkan karya-karya yang mengeksplorasi kekayaan sumber daya manusia, sumber daya alam, hingga kebudayaan Indonesia dari seluruh penjuru Nusantara. 

Baca juga : Garuda Indonesia Top Soal Kesejahteraan Karyawan

"Suatu saat nanti Indonesia akan menjadi pusat peradaban dunia. Seluruh mata dunia akan tertuju ke Indonesia. Maka, semua harus dibukukan agar diketahui," ujar Kepala Perpusnas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.