Dark/Light Mode

Menteri Teten : LPDB Perkuat Permodalan Koperasi Di Indonesia

Selasa, 17 November 2020 14:11 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki kemampuan yang besar dalam memperkuat permodalan koperasi, Selasa (17/11). (Foto: Kemenkop UKM)
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan pentingnya Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki kemampuan yang besar dalam memperkuat permodalan koperasi, Selasa (17/11). (Foto: Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
Pihaknya mendorong, LPDB-KUMKM untuk lebih berkiprah lagi dalam membiayai sektor-sektor produksi. Misalnya, bagi koperasi yang beranggotakan para perajin, pengelola hasil pertanian, hingga nelayan. “Komoditi yang mereka hasilkan, harus memiliki nilai tambah dan bisa masuk skala ekonomi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyaksikan penyerahan persetujuan pembiayaan dana bergulir LPDB-KUMKM kepada tiga koperasi syariah yang ada di Yogyakarta, yakni KSPPS BMT Projo Artha Sejahtera sebesar Rp 1,5 miliar, KSPPS BMT Artha Sejahtera Rp 1,1 miliar, dan KSSU BMT Mitra Usaha Mulia sebesar Rp 1,1 miliar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, adanya kerja sama dengan Aisyiyah ini, untuk memperkuat permodalan koperasi-koperasi yang ada di lingkungan organisasi perempuan Muhammadiyah tersebut.

Baca juga : Kemlu Bantah Saudi Stop Penerbitan Visa Umroh Indonesia

"Kami ingin mewujudkan koperasi-koperasi yang ada di lingkungan organisasi Aisyiyah menjadi koperasi yang sehat dan mandiri," kata Supomo. Acara yang diikuti oleh 16 koperasi yaitu syariah wanita di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Gorontalo) tersebut, Supomo menegaskan bahwa MoU dengan Aisyiyah tidak sekedar kerjasama di atas kertas saja, melainkan akan langsung memformulasikan ke dalam action plan yang sudah disepakati bersama.

"Sinergi dengan organisasi Aisyiyah ini merupakan bentuk upaya pendampingan dalam rangka penerimaan dana bergulir LPDB-KUMKM. Bahkan, kami akan langsung memetakan koperasi-koperasi mana saja yang sudah siap untuk diberikan dana bergulir," paparnya.

Kerjasama dengan Aisyiyah ini juga terbagi menjadi beberapa kegiatan. Diantaranya, pelatihan manajemen risiko untuk koperasi syariah, pelatihan manajemen pengelolaan koperasi, hingga Bimbingan Teknis Pemberian Pembiayaan Dana Bergulir LPDB-KUMKM. "Di dalamnya juga termasuk coaching clinic, penyusunan proposal dana bergulir," tukas Supomo.

Baca juga : Nicklas Bendtner, Pergoki Pemain Juventus Ngudud Di Toilet

Ia berharap, setelah dilakukannya Bimtek ini, koperasi yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan dapat mengajukan proposal permohonan pembiayaan kepada LPDB-KUMKM. Sejak 2008 hingga November 2020, jumlah pencairan dana bergulir LPDB KUMKM di seluruh Indonesia telah mencapai Rp 11,97 triliun dari 4.477 proposal. Khusus di Provinsi DI Yogyakarta sebanyak Rp 357,38 miliar dari 146 proposal.

Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana menambahkan, ada sekitar 400 koperasi (syariah) yang berada di bawah naungan organisasi Aisyiyah di seluruh Indonesia.

Dengan kerjasama ini, kami bisa mendata mana saja koperasi-koperasi yang bagus dan sehat yang bisa langsung mengakses dana bergulir. "Untuk koperasi yang belum bagus, kami akan melakukan pendampingan untuk pembenahan tata kelola koperasi," tandas Ari. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.